A
|
larm handphone ku
berbunyi, menandakan hari sudah pagi. Namaku Agatha ini hari pertamaku masuk
sekolah menengah atas, akhirnya aku menjadi anak SMA. Merasakan memakai seragam
putih abu-abu dan suasana baru yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Waktu berlalu lantas aku segera mandi biar cantik. Aku berangkat bersama
Mang Dirman menuju kesekolah baruku. Aku sekolah di SMA 3 Bandung, sekolah yang
sudahku impikan sejak lama. Seperti biasa, anak baru harus ikut acara mos yang
diberikan oleh kakak kelas.
“halo nama gue Agatha”. Sapa ku kepada perempuan disebelahku.”ehh halo
juga, namaku Chelsea”. Sahut perempuan itu.”nama loe bagus banget deh, jadi iri
gue”.”biasa aja kali, nama loe juga bagus kok”. Balas Chelsea dengan muka
tersenyum.”ohh iya, gue kelompok mawar. Loe kelompok apa?”.”wow, gue juga
mawar. Kebetulan ya kita sekelompok”.
Masa-masa mos telah berakhir. Akhirnya aku menjadi anak sma beneran, aku
memilih jurusan ips, karena aku orangnya gak suka ngitung-ngitung. Kalo sampai
aku masuk jurusan ipa bisa mati aku sama pelajarannya.
Saat jam istirahat aku mengajak Chelsea makan bareng ditaman sekolah
sambil liatin kakak kelas yang lagi main basket. “Ta, liat geh kakak kelas yang
putih terus tinggi itu?”.kata Chelsea.”ohh itu namanya Kak Nata, gue juga
naksir nih sama dia putih, ganteng, tinggi. Tipe gue banget itumah”.”yakali kak
Nata mau sama loe. Loe kan dekil”. Sahut Chelsea sambil tertawa.
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku pulang bersama Chelsea karna rumah kami
masih satu komplek.”Chel, makasih ya tumpangannya”.”iya sama-sama Ta”. Hari
yang melelahkan, ternyata jurusan ips sama susahnya dengan jurusan ipa. Dirumah
hanya ada Mbak Ning sementara Papah dan Mamah masih sibuk berkerja, jadi mereka
selalu pulang larut malam.
Setelah seminggu menjadi anak sma. Ada pemilihan ekstrakulikuler, aku
mengambil ekskul basket agar bisa deket sama Kak Nata. Setiap malam
kadang-kadang aku memikirkan Kak Nata, wajahnya yang ganteng dan putih siapa
sih yang meleleh ngeliat dia. Apalagi pas main basket, bikin para wanita teriak
karena skillnya.
Pada saat pelajaran geografi. Aku dan Chelsea kabur ke kantin, Karena
pelajarannya bikin bosen terus ditambah gurunya yang sering ngasih tugas terus.
“Chel, mau makan bakso gk? Gue yang bayar”.”boleh deh Ta”. Chelsea
menerima tawaranku.
Ternyata hari ini adalah hari pertama ekskul basket, dan aku lupa
membawa baju olahraga. Lantas aku pulang kerumah dan kembali lagi kesekolah.
Saat sampai dilapangan, ternyata pelatih ekskul basket Kak Nata. Hatiku pun
berdekat dengan cepat karenanya.
Giliranku pun tiba, dengan dipandu oleh Kak Nata membuatku semakin
semangat berlatih.”selanjutnya ananda Agatha, silahkan maju”. Kata Kak
Nata.”ohh iya kak”.
Hari pertama ekskul yang sangat menyenangkan, apalgi saat menolongku
saat jatuh karena terpeleset. Semenjak kejadian itu aku dan Kak Nata sering
bertemu saat istirahat dan mengobrol tentang basket. Hari demi hari hubunganku
dengan Kak Nata sangat dekat, sampai pada suatu hari Kak Nata menyatakan
perasannya kepadaku.
Malam ini Kak Nata mengajak ku makan disebuah angkringan yang tak jauh
dari rumah. Disana kami bersenda gurai, tiba-tiba seorang perempuan datang.
Ternyata itu Chelsea, dia datang bersama Fachrizal si anak baru dikelas kami.
“wih kebetulan ya kita ketemu disini Ta, eh ada Kak Nata juga”.”loe ngapain
kesini Chel?”.sahutku karena kaget.”ini gue diajak sama Fachrizal”. Kami
menghabiskan malam bersama, karena besok hari minggu.
Tak terasa aku sudah naik kelas 11. Aku dan Chelsea masih sekelas, aku
sangat senang karena tetap bersama sahabatku. Hubungan aku dengan Kak Nata pun
tetap seperti biasa masih seperti saat pertama dia menyatakan perasaanya.
Hari ini aku pulang sekolah sendirian. Sahabatku dan pacarku tak bisa
mengatarku pulang karena mereka ada urusan masing-masing. Keesokan harinya
sikap Kak Nata tak seperti biasanya, ketika aku mengajaknya untuk main keluar
dia menolaknya dengan alasan yang tidak jelas. Mungkin dia sedang sibuk karena
akan UN.
“Chel, kok Kak Nata sikapnya aneh ya?’.cetusku,”kalo itu gue gk tau, eh
Ta gue gk bisa telfon lo lama-lama. Gue lgi diluar sama Fachrizal, udah dulu
ya,,, bye”. Chelsea mematikan telfonnya. Aku pikir tidak usah mengganggunya
mala mini.
Tepat jam 07:30. Aku pergi ke café disekitaran daerah Dago pakar. Disana
aku bertemu dengan Fachrizal. “wih, ketemu loe disini. Abis ngapel sama Chelsea
ya?”.godaku kepada Fachrizal.”engga kok, gue kesini sendirian gak sama Chelsea.
Dia bilang lagi sibuk”. Sahut Fachrizal.”kata Chelsea, dia pergi sama loe?”.
Responku karena heran.
Akhirnya aku dan Fachrizal pergi untuk mencari Chelsea. Yang ada
dipikiranku sekarang hanya ada Chelsea, dimana dia berada. Kami pun melihat
motor Agatha disebuah café yang tak jauh dari Dago pakar. Kami langsung masuk
kedalam café dan aku tak percaya dengan apa yang aku lihat.
Aku melihat orang yang aku sayang
sedang menyuapi sahabat terbaiku. Dengan perasaan yang tak karuan dikepalaku
aku pingsang dan tak sadarkan diri.
Aku terbangun disebuah ruangan yang tak pernah ku datangin sebelumnya.
Diruangan itu ada Kak Nata, Fachrizal, dan Chelsea. Aku terbangun dengan kepala
yang sangat pusing, pada saat yang bersamaan Chelsea menceritakan semuanya.
Ku tidak habis pikir dengan perkataan Chelsea. Bahwa dia dan Kak Nata
telah menjalin hubungan asmara selama 2 bulan. Aku langsung pergi dari tempat
dengan tangisan yang sangat mendalam dan ingatan ku dengan Kak Nata membuatku
semaking sedih dan sakit hati.
Sudah hampir 1 tahun aku tidak bertemu dengan teman-temanku. Dikarenakan
aku sudah pindah sekolah kesuatu tempat yang mereka tidak ketahui. Di sekolahku
yang baru aku memiliki banyak sekali teman karena aku menjadi ketua Osis. Dan
aku belajar dari pengalamanku.
Tentang semua yang kita sukai dan kita sayangi tak selamanya akan
menyangi kita juga. Aku sudah melupakan semua kenanganku disekolahku yang lama
dan aku tak ingin hal itu terjadi lagi kepadaku. Itu mungkin sebuah pelajaran
bagiku untuk tidak mencintai orang yang tidak mencintai kita dengan setulus
hatinya.
Muhammad Natakesuma – XI IPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar