“Alya kita main yuk,” Ajak Radith
“Tapi kan bang Radith mau pergi?” tanya
Alya
“Iya, jadi sebelum abang pergi, abang mau
main dulu sama Alya.”
“Oke deh, ayo kita main bang.”
***
“Abang, Alya capek, udahan yaa,”pinta Alya
Radith pun langsumg menarik Alya agar duduk
bersamanya disebuah kursi di tengah taman.
“Alya,” panggil Radith
“Kenapa bang?” jawab Alya polos
“Abang kan mau pergi, Alya mau nggak tungguin
abang? Abang janji nggak akan lama.”
“Emang abang mau kemana? Alya juga mau ikut
sama abang.”
“Jangan, Alya disini aja sama aa’ Putra,
Abang mau pergi jauh. Nanti kalau udah pulang kita bisa main sama-sama lagi”
“Tapi Alya mau ikut,” balas Alya hampir menagis
“Alya jangan nangis, abang janji 10 tahun
lagi kita ketemu disisni.”
“10 tahun? 10 tahun itu lama nggak bang?”
“Ngaak lama kok Alya, itu sebentar
dong.”
“Tapi abang janji yah bakal dateng lagi
buat main sama Alya.”
“Iya abang janji.”
Flashback off
“Al kamu dicariin Kevin tuh.”
“Al, Alya!”
“Eh, kenapa Tasy?”
“Kamu kenapa sih akhir-akhir ini suka
ngelamun?”
“Aku gak kenapa-napa kok Tasy. Oh ya tadi
kenapa manggil?”
“Tadi kamu dicariin kevin tuh.”
“Aish ngapain sih dia ngegangguin
aku mulu, risih tau.”
“Ya kan dia suka sama kamu, jadi dia
deketin kamu mulu.”
“Ya tapi kan gak gitu juga. Masa tiap hari
Line aku terus.”
“Kamu masih ke pikiran sama abang Radith-mu
itu yaa.”
“Apa sih Tasya, gak jelas banget kamu.”
“Alah udah jujur aja, kita kan udah temenan
dari sd, apa yang gak aku tau tentang kamu coba.”
“Udah lah gak usah bahas itu.
Ngomong-ngomong katanya ada murid baru.”
“Beneran? Wah kalau cogan bisa tak gebet
tuh”
“Heh, yang bener aja.”
“Bercanda ya ampun Al”
“Tapi ngomong-ngomong kamu masih inget
tentang bang Radith Al?”
“Udah 12 tahun yang lalu Tasy. Aku gak
inget banyak tentang dia. Tapi aku yakin a’Putra masih inget tentang bang
Radith”
Tak berselang lama bel pun berbunyi. Wali
kelas Alya dan Tasya datang bersama seorang murid baru yang mengekor di belakangnya.
“Selamat pagi anak-anak,” sapa Bu Merlin
“Pagi Bu,” jawab mereka
“Hari ini kita kedatang murid baru. Mari
nak, perkenalkan dirimu sama tean-teman barumu.”
“Pagi semua, nama saya Devine Rosseline
Alexander saya pindahan dari SMA Harapan Bangsa. Saya pindah kesini karena ayah
saya sedang membuka cabang perusahaan yang baru. Senang bertemu dengan kalian.”
“Baik nak Devine kamu bisa duduk di sebelah
Alya.” Suruh bu Merlin
“Terima kasih Bu.”
***
“Alya. Salam kenal Devine,” kata alya
“Ah, iya salam kenal juga Alya,” balas
Devine
“Nanti mau ke kantin bareng aku sama Tasya
gak?” tanya Alya
“ Boleh. Makasih Alya.”
“Iya Devine.”
***
“Devine kenalin ini Tasya sahabat aku. Dia
duduk dibelakang kita tadi.”
“Hai Tasya, aku Devine.”
“ Hai juga Dev”
“ Yuk ke kantin, keburu rame nanti.”
***
“Devine kamu mau ikut kita ke cafe depan
sekolah gak”
“Uhm, boleh kapan?”
“Habis pulang sekolah. Gimana?”
“Oke.”
***
“Al kamu kenapa pas pelajaran ngelamun
terus?” tanya Devine
“Eh, gak kenapa-kenapa kok Dev,” Jawab Alya
“Halah, jangan percaya Dev, bohong dia,”
kata Tasya
“Diem deh Tasy,” ucap Alya kesal
“Emang Alya kenapa Tasy?” tanya Devine
“Dia tuh lagi kepikiran sama abang nya
Dev,” Jawab Tasya
“Kamu punya abang? Abang kamu sakit?” tanya
Devine
“Aku gak punya abang, aku punyanya aa’?”
Jawab Alya
“Lha emang apa bedanya? Intinya sama-sama
kakak laki-laki kan?” tanya Devine bingung
“Bagi Alya mah beda Dev. Kalau aa’ itu
kakak kandungnya Alya, kalau abang mah doinya Alya.” Jawab Tasya
“Alya udah punya doi?” tanya Devine
“Iya udah. Tapi, ditinggal pergi 12 tahun
yang lalu hahaha,” ledek Tasya
“Seneng banget sih Tasy lihat temennya
sedih,” Ucap Alya
“Hahaha kalian lucu banget sih. Btw aku
juga punya abang loh,” kata Devine
“Oh ya? Ganteng gak Dev?” tanya Tasya
“Ganteng lah jelas, akunya aja cantik,
apalagi abang.”
“Boleh tuh. Mau lihat fotonya Dev,” pinta
Tasya
“Ngapain, nanti juga kalian ketemu kok.
Tadi aku minta jemput abang,”
“Asik lihat cogan baru. Btw rumah kamu
dimana Dev?” tanya Tasya
“Kencana indah blok A1 no 9,” jawab Devine
“Beneran Dev? Kita tetangga dong. Aku nomor
7” kata Alya
“Kalau gitu kita pulang bareng abang aku
aja Al” ajak Devine
“Boleh, oh ya nama abang kamu siapa Dev?”
Tanya Tasya
“Davin Tasy. Abang Davin.”
“Namanya mirip sama kamu,” ucap Tasya
sambil tetawa
“Dia kan abang aku Tasy,wajar dong kalau
mirip mah.”
“Hahaha.. iya juga ya.”
“Eh aku udah dijemput. Yuk Al!”
“Duluan ya Tasy.. sampai ketemu besok.”
“Iya bye bye”
***
“Alya kamu pulang sama Dithya?”
“Kok bang Dithya sih a’?”
“Lha terus itu siapa?”
“Itu bang Davin. Kakaknya temen baru aku di
sekolah.”
“Tapi kok mirip Dithya sih.”
“Mana mungkin a’.”
“Mungkin aja Al, soalnya aa’ denger
keluarga mereka mau pindah kesini lagi.”
“Aku udah gak peduli lagi a’ sama bang
Radith.”
“Hei, kamu gak boleh nyerah gitu dong Al.
Mungkin Radithya lagi berjuang disana buat kamu.”
“Berjuang apanya?! Aa’ tau kan Alya benci
sama orang yang bohong dan ingkar janji?”
“Iya aa’ tau.”
“Dan semuanya bang Radith lakuin. Jadi gak
ada alasan Alya gak benci sama bang Radith.”
“Alya mau tau rahasia aa’ sama Radith?”
“Rahasia?”
“Iya, aa’ tau kenapa bang Radith ninggalin
Alya.”
“kenapa a’?”
“Uhm Radith punya penyakit serius Al, mau
gak mau Radith harus cari cara biar sembuh. Dan apa yang Radith butuhin ada di
luar negeri. Radith dak pernah punya niatan buat ninggalin kamu. Tapi, keadaan
memaksa Radith begitu.”
Ya Allah, maafin Putra Dith gak bisa jaga
rahasia kamu batin Putra.
“Aa’ gak bohong sama Alya kan?” tanya Alya
sambil menahan tangis
“Emang aa’ pernah bohong sama Alya?”
Tangis Alya pun tak dapat dibendung lagi.
Ia menyesal pernah berpikiran buruk tentang Radith. Sambil melepas pelukkan
Putra, ia mulai menghapus air matanya.
“Bang Radith sakit apa a’?”
“Leukimia Al. Sekarang dia berhasil.”
Tangis Alya semakin kencang. Ia merasa
sangat terpukul mengetahuai hal tersebut.
“Alya mau ketemu bang Radith a’,”pinta Alya
“Besok ya Al. Kamu istirahat dulu hari
ini.”
Alya pun bangkit dari duduknya. Ia pergi
meninggalkan Putra di ruang tamu. Setelah berganti pakaian dan mencuci muka ia
segera pergi tidur.
***
“Pagi Alya.”
“Pagi yah.”
“Weekend mau jalan kemana nih?” tanya Ayah
“Alya mau dirumah aja yah.”
“Yakin?”
“Alya yakin Yah.”
Ting tong
“Sebentar,” Kata Bunda
“Eh Radith lama gak ketemu. Gimana kabar
kamu nak?” tanya Bunda sedikit khawatir
“Baik Bun, Radith sudah sembuh sekarang.”
“Syukurlah. Bunda seneng banget bisa liat
kamu lagi nak. Ayo masuk, Alya ada didalam.”
“Iya Bun.”
***
“Pagi Alya.” Sapa Radith
“Lha bang davin kok bisa disini.” Tanya
Alya bingung
“Aku mau nepatin janji aku dulu Al.” Ucap
Radith
“Kita kan baru ketemu kemarin bang.” Ucap
Alya bingung
“Radithya? Davin Radithya Alexander?” tanya
putra kaget
“Hai Put. Lama gak ketemu makin kece aja.”
“Tunggu, kok aa’ bisa kenal bang Davin?”
tanya Alya bingung
“Aku pergi lama banget ya Al? Sampe kamu
lupa sama aku.” Ucap Radith sedih
“Bang Radith?” tanya Alya tak yakin
“Iya Al”
“Abang Alya kangen,” ucap Alya sembari
berlari memeluk Radith
“Abang juga kangen sama Alya,” balas Radith
sambil mengusap kepala Alya hangat.
“Abang gak pergi lagi kan?” tanya Alya
“Engga kok Alya. Abang janji.”
“Btw Abang beneran kakaknya Devine?” tamya
Alya penasaran
“Ya iyalah Alya, kamu kemana aja.” Ucap
putra kesal
Farah Afifah – XI IPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar