P
|
agi itu di Desa
Cikoromoy terdengar pengumuman dari sang jendral bahwa belanda akan menyerang
desa Cikoromoy. Mendengar pengumuman tersebut Si Abah pun langsung memakai
pakaian “dinas” perangnya dan membawa senapan kesayangannya keluar rumah untuk
ikut berperang. Namun, anaknya tomy ingin sekali ikut berperang membela
desanya.
“Bah… mau kemana?”ucap tomy sambal memegang
tangan abah.
“Abah mau dating ke markas besar ada
panggilan dari jendral, Belanda mau nyerang desa kita”ujar Si Abah.
“Jangan!!! Kamu di rumah saja, urus saja
ibu!”sahut Si Abah dengan amarah.
Tomy pun kesal namun Tomy hanya terdiam.
Setelah beberapa hari Si Abah dan para
prajurit menyusun starategi Bersama para prajurit perang. Rata-rata prajurit
yang ikut berperang adalah para pemuda desa yang dibolehkan oleh orang tuanya
ikut berjuang ke medan perang. Si Abah yang usianya sudah tidak muda lagi tapi
masih memiliki jiwa berjuang yang hebat.
Perpisahan Si Abah dan Tomy pun sangat
mengharuhkan. Si Abah menitipkan pesan kepada tomy agar menjaga ibunya yang
sudah cukup tua, saking tuanya jika jalan saja harus menggunakan tongka Abah
menitipkan pesan kepada tomy agar menjaga ibunya yang sudah cukup tua, saking
tuanya jika jalan saja harus menggunakan tongkat.
“Tom… jagalah ibu mu dengan semampu mu ya
nak! Abah akan berjuang Bersama rekan-rekan dimedan perang. Abah tidak tahu
apakah abah bisa pulang dalam kondisi hidup. Abah akan mengorbankan nyawa abah
demi mengusir para tantara belanda.”pesan Abah kepada Tomy
“Taapi bah…Tomy ingin sekali ikut berperang
dengan abah”sahut tomy sambil merelakan Si Abah yang pergi
“Tidak tomy…jagalah ibumu untuk Abah”ucap
terakhir si Abah
Si Abah pun pergi meninggalkan desa dengan
mobil perangnya Bersama para prajurit lainnya. Tomy pun hanya bisa melihat dari
kejauhan mobil perang yang mengangkut abahnya.
Setelah beberapa hari Tomy pun memendam
rasa kesedihan itu. Karena belanda semakin dekat dengan desa, warga desa pun
mengungsi ke daerah pegunungan. Dengan bekal seadanya warga desa pun berangkat
dengan berjalan kaki. Tomy menggendong tubuh ibunya yang sudah tua sekali dan
hanya tomy seorang pun yang selalu mengurus ibunya. Tomy beserta warga desa
hidup didalam hutan selama berminggu-minggu. Para lelaki dari warga desa setiap
hari harus berburu hewan agar dapat menghidupi warga desa yang mengungsi.
Mereka
hidup selama berminggu-minggu dalam hutan. Mereka hidup serba keterbatasan, apa
yang bisa mereka makan maka akan mereka makan dana pa yang bisa mereka minum
maka akan mereka minum. Hingga suatu hari ibu tomy pergi sendirian ke sungai
yang jaraknya cukup jauh dari kamp pengungsian. Ibu tomy biasanya jika ingin
berpergian harus ditemani oleh anaknya Tomy namun kali ini Tomy sedang pergi
berburu Bersama warga lainnya. Tanpa sepengetahuan warga sekitar ibu Tomy pergi
sendirian ke sungai. Setelah sampai ke sungai ibu Tomy langsung mengambil air
sungai. Namun, kedatangan ibu Tomy bersamaan dengan datangnya prajurit belanda
yang sedang melakukan operasi militer disekitar hutan tersebut. Melihat ada
seseorang dari kejauhan para prajurit belanda pun menembaki secara brutal kea
rah ibu Tomy yang sedang mengambil air.
Mendengar suara tembakan ibu Tomy pun panik
dan sayang beberapa peluru dari prajurit belanda mengenai tubuh ibu Tomy yang
membuat ibu Tomy tewas seketika. Tomy yang sedang berburu mendengar suara
tembakan dari arah sungai pun panik dan langsung menuju sungai. Tomy pun kaget
melihat tubuh ibunya sudah bersimbah darah dipinggir sungai. Tomy pun menangis
dengan keras dan tersedu-sedu, sedih bercampur emosi tomy pun langsung pulang menuju kamp pengungsian. Sebelum sampai
kamp pengungsian Tomy melihat ada prajurit belanda yang sudah menguasai kamp
pengungsian dan membantai para warga yang ada, dari anak-anak sampai orang tua.
Tomy pun menangis sejadi-jadinya. Pada saat itu juga Tomy pergi meninggalkan
hutan dan menuju ke medan perang seorang diri. Tomy diam-diam menyamar menjadi
prajurit perang melawan belanda. Tanpa ada pelatihan khusus Tomy nekat terjun
langsung ke medan perang, pada saat di medan perang Tomy melihat Abah juga ikut
dalam peperangan Tomy pun langsung berlari menghampiri Abah.
“Abah!!” dari kajauhan Tomy meneriaki Abah
“Tomy?” dalam hati abah
Mereka bedua pun langsung berpelukan dengan
haru dan genting Karena keadaan sedang perang.
“Kenapa kamu kesini tom? Kamu tidak menjaga
ibumu?”kata abah
“ibu sudah menninggal bah, ditembakin oleh
belanda pada saat mengungsi”ujar Tomy
Abah pun terdiam dan menangis dengn kencang
Karena telah kehilangan istri kesayangannya.
Perang berlangsung hingga beberapa hari.
Pada suatu malam Abah dan Tomy sedang beristirahat di markas mereka. Tiba-tiba
tanpa diduga belanda menyergap merkas para pejuang. Tomy yang sedang tertidur
lelap dalam markas diculik oleh belanda dan menjadi tawanan perang, si Abah
yang mengetahui hal tersebut marah dan meminta kepada komandan pejuang untuk
mengirimkan pejuang ke markas belanda. Permintaan si Abah pun dikabulkan oleh
komandan pejuang. Abah dan beberapa prajurit pun bergegas menyerang markas
belanda untuk melaksanakan misi pembebasan tomy.
Setelah sampai di markas Abah pun langsung
melacarkan serangan dan perang pun pecah. Si Abah dengan segala kemampuannya
menembus pertahanan dari markas belanda, si Abah pun dengan mempertaruhkan
nyawanya demi menyelamatkan Tomy. Akhirnya Si Abah berhasil menembus markas
belanda walau ada beberapa prajurit yang gugur dalam pertempuran tersebut. Si
Abah pun langsung mencari keberadaan Tomy, Abah menemuka tomy didalam penjara
yang berukurn 1x2 meter. Abah dan Tomy pun langsung berlari keluar dari markas
tersebut. Namun , penembak jitu dar belada berhasil menembak dibagian dada si
Abah. Melihat kejadian tersebut Tomy mengambil senapan Si Abah dan berhasil
membunuh penembak jitu tersebut.
“tom… perjuangkanlah negeri ini…”kata abah
sambil terbata-bata
Itulah kalimat terakhir yang disampaikan
oleh abah. Tomy sangatsedi Karena telah kehilangan kedua orang tuanya, Tomy pun
menyimpan dendam kepada belanda dan akhirnya Tomy pun menjadi seorang jendral
perang yang ditakuti oleh pihak belanda.
Iqbal Fauzan Azis – XI
IPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar