Matahari semakin tidak terlihat, tanda di
mana hari sudah mulai malam. Saat itu, Farhan, seorang anak muda bertubuh
bungkuk dan berkulit hitam masih terdiam di meja kantornya. Ternyata, Farhan
sedang menyelesaikan pekerjaannya yang sangat banyak. Farhan saat ini menjadi
tulang punggung keluarga. Waktu berjalan begitu cepat, kantor pun mulai sepi,
hanya ada Farhan seorang. Saat hening, tiba-tiba terdengar deringan hanphone. Terdengar suara seorang wanita
paruh baya yang tidak lain adalah ibu dari Farhan.
“Assalamualaikum,
Bu” Farhan memberi salam
“Waalaikumussalam,
Nak. Hari sudah malam, kenapa kamu tidak pulang?” tanya ibu
“Maaf
bu, Farhan lupa kasih tau ibu, Farhan hari ini lembur.” Farhan memberi tahu
“Kamu
sudah solat dan makan malam, Nak?” tanya ibu
“Alhamdulillah,
sudah bu. Bagaimana keadaan bapak bu?” tanya Farhan sedikit khawatir
“Ya
begitulah, hanya terbaring di tempat tidur seperti biasa. Yasudah, lanjutkan
pekerjaan mu” Jawab ibu menahan air mata
“Baik
bu. Assalamualaikum” tutup Farhan
“Waalaikumussalam”
jawab ibu
Kantor semakin gelap dan sepi, hanya suara
jam dinding yang menemani Farhan kala itu. Namun, Farhan tak menghiraukannya,
Farhan tetap melanjutkan pekerjaannya. Jam menunjukkan pukul 10.00, Farhan pun
mulai merasakan ngantuk. Farhan segera pergi ke dapur kantor untuk membuat
secangkir kopi. Sesampainya di dapur kantor, Farhan melihat ada seseorang
berjubah hitam. Namun, orang itu menghilang dengan cepat. Farhan segera kembali
ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya tanpa merasa takut sedikitpun.
Saat Farhan sedang mengerjakan tugasnya, terdengar suara ketukan pintu. Farhan
masih tidak menghiraukannya. Sesaat sedang serius mengerjakan tugasnya, Farhan
pun tertidur. Saat tertidur, Farhan bermimpi.
*mimpi
“bapak,
bapak yang kuat ya, bapak pasti bisa sembuh” kata Farhan sambil memperhatikan
wajah bapaknya
Saat Farhan sedang memperhatikan wajah
bapaknya, tiba-tiba datanglah seseorang berjubah hitam.
“hai anak muda, bapakmu akan sembuh jika
kau menuruti permintaanku.” Kata seseorang berjubah hitam dengan suara pelan
“si…si..siapa kamu? Aku tidak mengenalimu”
kata Farhan ketakutan
“kamu tidak perlu tau siapa aku. Sekarang
kau ingin bapakmu sembuh atau tidak?” kata si jubbah hitam dengan nada sedikit
tinggi”
“m…m….m..mau, bagaimana agar bapak ku bisa
sembuh?” tanya Farhan sedikit gugup
“kamu harus menuruti semua perintahku
HAHAHA” kata si jubah hitam tertawa
“apa yang harus aku lakukan?” tanya Farhan
masih ketakutan
“kau harus membunuh beberapa orang sebagai
makananku” perintah si jubbah
“a…a…apa katamu? Membunuh? Aku tidak ingin
melakukan hal itu” tolak Farhan
“mengapa kamu menolaknya? Apa kau ingin
bapak kau mati sekarang?” kata si jubah marah-marah
“itu sangat bertentangan dengan agama ku,
aku tidak ingin membunuh orang. Itu sangat berdosa” Farhan terus menolak
“baiklah. Tapi, lihat akibatnya nanti.
HAHAHA” si jubah tertawa bahagia
Farhan dan ibunya percaya, bahwa hanya
tuhan yang dapat menolong nyawa bapaknya. Namun, tak lama kemudian, bapak
Farhan mengalami sesak nafas. Tak lama dari itu, ayah Farhan menghembuskan
nafas terakhirnya. Farhan dan ibunya tak kuat menahan kesedihan.
Jam menunjukkan pukul 03.30 pagi. Alarm Farhan berbunyi
“Astagfirullah, ternyata cuma mimpi” Farhan
kaget dan terbangun
Farhan bergegas ke kamar mandi untuk
berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud. Dalam sholatnya Farhan berdoa agar
kejadian yang terjadi pada mimpinya tidak menjadi kenyataan. Setelah selesai
solat, Farhan pun melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Suara ayam
berkokok mulai terdengar, dapat diartikan bahwa pagi telah tiba. Farhan pun
bersiap-siap untuk pulang, Karena hari itu adalah hari libur. Saat sesampai di
rumah, ibu Farhan terlihat gembira.
“Assalamualaikum bu” salam Farhan sambil
membuka sepatu kerjanya
“Waalaikumussalam, Nak” jawab ibu kesenangan
“ibu
kenapa terlihat begitu bahagia sekali?” tanya Farhan penasaran
“Farhan,
lihat bapakmu. Sini ikut ibu” ibu menarik tangan Farhan
“ada
apa bu? Kenapa dengan bapak?” Farhan penasaran
“bapakmu
sudah membaik, sekarang dia sudah bisa duduk dan berjalan. Tidak hanya
terbaring saja di tempat tidur” kata ibu memberitahu
“Alhamdulillah
yaAllah, ternyata mimpi burukku semalam menjadi kenyataan yang baik” Farhan
terlihat bahagia
Farhan dan ibunya pun mengajak bapaknya
berjalan keliling rumah dan melihat suasana alam di luar. Farhan percaya bahwa
mimpi buruk tidak selamanya akan berdampak buruk pula, dan Farhan percaya bahwa
hanya Allah lah yang dapat mengubah kehidupan di dunia, bukan si jubah hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar