Awan, begitulah orang banyak memanggil ku.
Aku hidup di keluarga kecil yang bahagia. Anak tunggal membuat sifat ku menjadi
orang yang manja. Apapun yang aku inginkan pasti akan cepat kumiliki tanpa
menunggu lama. Ayahku seorang pekerja keras, dan ia sangat sayang pada
keluarga. Tapi kebiasaan hidupnya tidak sehat. Sangat hobi memakan-makanan
cepat saji dan tidak suka dengan sayur. Aku sangat dekat dengan ayahku. Sudah
berkali-kali kuingatkan untuk mengurangi makan-makanan yang tidak sehat dan
mulai hidup sehat karna umurnya sudah tak muda lagi. Sedangkan ibuku berbalik seratus
delapan puluh derajat dari kebiasaan ayahku. Ia sangat cinta dengan
kesehatannya. Rajin berolahraga dan membiasakan memakan buah dan sayur.
Kini umurku sudah enam belas tahun, dan aku
selalu mengingat saat terakhir aku melihat ayahku org yg ku sayangi berada di
tempat peristirahatan terakhirnya. Ya, iya meninggal dunia tepat pada hari
ulang tahhunnya. Ia terkena penyakit kanker. Dan aku sadar bahwa itu karena ia
sangat jarang memakan buah bahkan sayur. Kejadian itu membuat aku seperti
kehilanngan arah kehidupan. Ya karena ayahku yang selalu memberi nasihat
kepadaku dan selalu menuntunku untuk selalu berada di jalan dan arah yang
benar. Dan kejadian itu juga mengubah hidupku menjadi lebih memperhatikan hidup
sehat.
Hari ini aku kembali masuk sekolah. Jogging
sebelum berangkat ke sekolah adalah rutinitasku setiap hari. Sebelum berangkat
sekolah aku selalu sarapan buah. Di sekolah bisa dibilang aku anak yang
berprestasi. Tapi memang aku banyak melanggar peraturan hehe.
Hari ini aku bertemu dengan wanita cantik
murid pindahan dari Jakarta. Kali pertama aku bertemu dengannya sangat aneh.
Aku bertemu saat kami sedang dihukum karena telat saat datang sekolah. Saat itu
aku mengenalnya. Kirana namanya. Menurutku dia adalah wanita tercantik yang
pernah kutemui. Tapi saat aku bertemu dengannya detak jantung ku mulai
mencepat, rasanya adrenalin ku sedang terpacu. Saat itu mulai kudekati dia.
Kirana, wanita yang tak mudah kudekati seperti wanita lain yang pernah
kudekati. Dia unik, lucu, dan aneh.
Dan kami pun resmi berpacaran setelah aku
menyatakan cinta saat itu. Namun tak berapa lama setelah aku menyatakan cinta
kepadanya. Kirana harus kembali pindah sekolah saat ayahnya dipindahkan lagi
tempat dinasnya. Saat itu hati ku merasa hancur karena aku tak tahu harus melakukan
apa. Tapi Kirana bilang bahwa ia kami akan bertemu kembali nanti.
Sudah tiga tahun berlalu, aku tak punya
kepastian harus menunggu Kirana atau bagai mana aku pun tak mengerti. Yang
jelas inilah kisah hidup ku yang alur hidupnya seperti fatamorgana. Terlihat
dari tempat ku berdiri dan menghilang di ujung perjalanan ku saat mengejarnya.
Aku Awan inilah kisah hidupku.
Farel
xi ipa 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar