Seorang
anak yang bernama Raff yang terlahir ceria,ambisius dan cerdas, namun ia
pemalas. Raff memiliki bakat balapan, dan mulai terlihat sejak umur 2,5 tahun.
Dia balapan di usia yang bisa dibilang tidak masuk akal untuk masuk balapan,
dan terlalu dini untuk masuk kedalam dunia ambisius. Diumur 3 tahun dia juga
suka dengan hal-hal yang berbau mobil, dan dia sering menempel gambar/foto
mobil di dinding rumah dari majalah otomotif.
Diumur 2,5 tahun dia mulai memasuki masa ambisius ketika orang tua Raff
mengajak Raff pergi ke Mall, di Mall tersebut ada zona permainan/event balapan
mobil mainan yang menggunakan aki. Pada awalnya Raff tidak ingin mencoba
balapan tersebut karena mobilnya cepat dan lawannya berumur lebih tua dari
Raff. Akhirnya orang tua Raff dan Raff pun pulang ke Rumah. Sesampai di Rumah
Raff berkata kepada Ayahnya “Ayah, Raff mau
main balapan yang di tempat tadi”,
dan Ayah Raff pun berkata “Lah tadi tidak
mau karena pada kebut-kebutan, yaudah minggu depan kita kesana lagi.”
Minggu depannya Raff dan orang tuanya pergi ke event tersebut. Sampai di
sana ia ingin main tetapi dilarang oleh petugasnya, dikarenakan umurnya yang
kurang mencukupi. Raff pun bersikeras untuk main dan orang tua Raff pun
membujuk petugas untuk mengizinkannya. Dan akhirnya petugas pun mengizinkan,
lalu tak disangka-sangka Raff mengendarai dengan sangat cepat dan orang
setempat pun bingung siapa sebenarnya anak itu. Orang tua Raff hanya bisa
mendengar orang setempat membicarakan Raff, orang tua Raff pun hanya bisa
tersenyum. Setelah permainan selesai, akhirnya mereka pulang dan Raff pun
sangat bahagia.
Lalu setelah dia menemukan jati diri dalam dunia balap Raff pun suka
dengan dunia mobil, karena ayahnya pun juga sangat suka dunia mobil. Ketika
sedang jalan-jalan sekeluarga, Raff tidak bisa diam dan menyebutkan semua
nama-nama mobil yang lewat. Lalu Raff suka mengguntingi mobil-mobil di majalah
otomotif bekas dibaca ayahnya. Untuk berangkat ke Taman Kanak-kanak pun Raff
mengendarai motor aki beroda 3 yang di belikan ayahnya. Kemudian Raff mulai
hobi mengoleksi mobil-mobilan, sampai-sampai mobil-mobilan tersebut dia rawat
dengan sepenuh hati. Ketika Raff mandi dia bawa mobil-mobilan untuk dicuci,
ketika dia sakit dia membeli mobil-mobilan lalu sembuh, ketika dia tidur dia
harus membawa mobil-mobilan di kasurnya supaya bisa tidur.
Raff
memang tidak menyukai sekolah, di TK nol kecil dia hanya masuk sekolah sekali
lalu dia tidak mau masuk sekolah karena tidak asik. Sehingga orang tua Raff pun
mengajarinya menulis,berhitung, dan membaca. Raff tak perlu waktu lama untuk
menyerap ilmu-ilmu tersebut. Lalu ketika di TK nol besar dia pun dituntut untuk
masuk sekolah. Akhirnya Raff pun masuk sekolah.
Selang berjalannya waktu Raff kembali berulah tepatnya ketika duduk di
bangku kelas 6. Dia nekat untuk menyetir mobil milik mamanya, untungnya tidak
terjadi apa-apa padanya. Diumurnya yang segitu, ambisi dia terlalu tinggi.
Walau begitu, ketika dia duduk di bangku kelas 6.. nilai-nilai dia memuaskan untuk
akademiknya.
Namun,ketika dia duduk di bangku smp. Dia tidak pernah serius sehingga
nilai dia pun bisa dibilang “jelek”. Hingga pada akhirnya dia lulus dari SMP
dengan nilai yang kurang memuaskan. Setelah itu, dia memiliki impian dan
harapan untuk menjadi pembalap professional namun impian dan harapan Raff di
tolak dengan mentah-mentah oleh orang tuanya. Orang tua Raff menganggap impian
Raff itu berbahaya dan menurutnya pembalap di Indonesia itu kurang dibina oleh
pemerintah dan sulit untuk mencapai jam terbang internasional.
Jadi orang tua Raff memberitahu kepada Raff
“Balapan tak harus dijadikan perkerjaan, cukup jadikan hobi saja.”
Akhirnya Raff pun menerimanya karena dia percaya pasti jalan orang tua
lah yang terbaik. Walau sebenarnya Raff cukup sedih, untuk itu Raff pun belajar
giat di bangku SMA supaya dia bisa menjadi insinyur mesin/insinyur mobil. Dia
mungkin memang tidak bisa menjadi pembalap, namun dia yakin pasti bisa menjadi
orang dibalik para pembalap. Walau dia tidak bisa menjadi pembalap professional
tapi dia masih memiliki ambisi yang sama.
Dia tetap selalu ingin menjadi yang terbaik. Raff pun sangat giat
belajar hingga rapot SMA pun memuaskan. Walau dia tidak mendapat jalur undangan
untuk perguruan tinggi negeri, tapi tekad dan ambisinya tak berhenti sampai
dengan disitu. Raff mendaftarkan diri untuk masuk di ITB mengambil teknik
mesin. Dia memang mengambil teknik mesin supaya dia bisa menggapai
cita-citanya.
Raff diterima oleh ITB untuk menjadi mahasiswa, dan Raff pun giat menjalaninya.
Dia pun lulus dengan cumlaude. Setelah lulus dia tidak mengambil S2, jadi dia
melamar pekerjaan dengan S1. Raff pun ditawari kerja oleh sebuah merk mobil
ternama sebut saja “Mercedes Benz” atau biasa disebut “Mercy”. Raff pun sangat
bersyukur atas pencapaian. Tapi
“Perjuangan tak hanya sampai disini” Kata
Raff.
Dia pun diangkat menjadi ketua insinyur permesinan dan aerodinamis
sekaligus mendapat gelar ketua insinyur termuda dalam pabrikan Mercy tersebut.
Menurut Raff “ketika seseorang tidak dapat menggapai impiannya, percayalah
banyak jalan untuk masuk kedalam dunia impiannya.” Tetapi selalu ingatlah
“Jalan orang tua pasti yang terbaik.” Itulah kata-kata yang ada dibenak pikiran
seorang Raff. Dan diusianya yang masih sangat muda dia pun sering ditawari
untuk menjadi narasumber dalam suatu seminar, dan tak banyak yang ia tolak.
Raff sangat mencintai pekerjaannya sehingga dia tidak merasa ada titik
jenuh dalam pekerjaannya. Tak sedikit pula wanita yang mengejar-ngejarnya,
namun ia tetap belum ingin menikah karena fokus dengan pekerjaan dan misinya.
Raff juga sering menjadi tamu kehormatan dalam suatu event mercy. Sampai suatu
ketika Boss Mercedes Benz Formula 1 pun sempat ngobrol dengan Raff.
“Bagaimana jika anda menjadi ketua permesinan
dalam pit kami, kebetulan ketua permesinan kami itu sudah sibuk dengan
keluarganya sehingga hasil mesin untuk mobilnya pun kurang memuaskan.” Kata
Boss Mercy
“Oh
begitu, dengan senang hati saya terima pekerjaan tersebut.” Kata Raff
“Sip, kalau begitu kamu nanti datang ke berlin
ya karena 2 minggu lagi tim-tim Formula 1 punya acara besar sekaligus tim-tim
dalam Formula 1 memperkenalkan para teknisi barunya.” Kata Boss mercy
“Makasih lho pak,baiklah bisa di atur.” Kata
si Raff
Lalu setelah mendengar kabar tersebut, pihak Mercy tempat Raff berkerja
pun menyetujuinya. Kemudian pihak Mercy tempat Raff bekerja mengumumkan bahwa
Raff akan meninggalkan teman-teman kerjanya karena dia akan memulai karir baru
menjadi mekanik Formula 1 sampai batas waktu yang di tentukan. Raff pun bekerja
sangat serius karena karir dia sekarang adalah jalan lain dari impiannya.
Baginya ini adalah jalan untuk membahagiakan dirinya sekaligus orang tuanya.
Diawal musimnya di Formula 1, Raff merasa sedikit kesulitan karena biasanya
mensetting mobil untuk kenyamanan berkendara namun sekarang berbeda. Raff harus
bisa beralih mensetting mobil dari kenyamanan berkendara menjadi mobil yang
cepat sesuai karakteristik pembalap dan kemauan pembalap. Raff sangat giat
dalam pekerjaannya karena ia masih memiliki impian yang harus dicapai, dan
impian tersebut baru terbayang setelah dia bekerja menjadi mekanik Formula 1.
Ketika sedang latihan bebas dia sempat test
drive mobil balap rakitannya. Dia mencatatkan waktu yang tidak begitu
buruk, dia hanya terpaut 1 detik dari pembalap utama team Raff ini.
Seiring waktu berjalan, Raff pun memiliki finansial yang mumpuni. Dia
memiliki impian yang baru terbayang ketika sudah bekerja dalam Formula 1, yaitu
membangun sekolah balap. Dia membagun sekolah balap bernama “Raff Racing
School”. Di sekolah balap yang didirikan Raff tersebut ada berbagai macam jenis
balapan, yang terdiri dari: Moto gp mini & besar, motor Cross, dan Go Kart.
Dan yang lebih istimewanya lagi, dia hanya menerima murid yang berdarah
Indonesia karena dia ingin bakat anak-anak Indonesia bisa membanggakan
Indonesia.
Dia pun sangat dibanggakan oleh orang-orang Indonesia karena telah
membanggakan Indonesia dalam jam terbang internasional. Raff ketika dalam
pekerjaannya pun tidak pernah menyerah. Ketika mesin bermasalah dia langsung
memperbaikinya sebaik mungkin, ketika gaya balap pembalap tidak sesuai dengan
settingannya.. Raff pun cepat untuk mencari solusi. Bisa dibilang karir Raff
sangat baik dalam dunia Formula 1. Dia adalah orang yang tidak suka dengan
resiko namun suka dengan tantangan.
Ketika waktu libur tiba dia selalu meluangkan waktunya untuk kembali ke
Indonesia untuk berkumpul dengan keluarganya. Dia selalu ingat bahwa dia tidak
akan menjadi sebesar ini jika tidak ada peran keluarga dalam hidupnya. Dia
sangat berterima kasih kepada orang tuanya, dengan dilarangnya dia menjadi
pembalap Indonesia yang katanya “kurang
dibina dan dibantu pemerintah” akhirnya Raff mengubah kata-kata tersebut
menjadi pembalap Indonesia bakal mudah bersaing dalam balap internasional
berkat sekolah balap milik Raff, karena dalam dunia balap internasional pun
Raff di akui oleh banyak pabrikan bahwa dia sangat berbakat dan bertalenta
dalam dunia balap. Dia pun beranggapan jika telah punya anak nanti, dia akan
membebaskan anaknya untuk memilih karirnya, karena Raff tau pasti anaknya juga
tetap berada dalam dunia balap.
Dan akhirnya Raff selalu dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Dia
telah mencatatkan banyak prestasi. Dia telah berhasil memperbaiki masa lalunya
dari yang buruk menjadi sangat baik. Dia telah membanggakan orang tua dan
dirinya. Dia sudah dapat mengontrol ambisinya. Dia adalah orang yang selalu
tidak pernah merasa puas atas apa yang dia raih, dia ingin selalu menjadi yang
terdepan. Dan dia selalu memegang prinsip “kesuksesan ditentukan oleh
usaha,kerja keras,doa, dan ridho orangtua.. dan masalah bukan halangan untuk
mencapai kesuksesan, tapi masalah adalah ujian untuk melaju ke langkah
selanjutnya”
Fachrizal
Rafi Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar