• 2
  • IMG_20150423_133609
  • IMG_7489
  • javascript image slider
  • IMG_7497
21 IMG_20150423_1336092 IMG_74893 IMG_75854 IMG_74975
jquery image carousel by WOWSlider.com v8.8

Sabtu, 07 Oktober 2017

Alternatif

 Seorang anak yang bernama Raff yang terlahir ceria,ambisius dan cerdas, namun ia pemalas. Raff memiliki bakat balapan, dan mulai terlihat sejak umur 2,5 tahun. Dia balapan di usia yang bisa dibilang tidak masuk akal untuk masuk balapan, dan terlalu dini untuk masuk kedalam dunia ambisius. Diumur 3 tahun dia juga suka dengan hal-hal yang berbau mobil, dan dia sering menempel gambar/foto mobil di dinding rumah dari majalah otomotif.

  Diumur 2,5 tahun dia mulai memasuki masa ambisius ketika orang tua Raff mengajak Raff pergi ke Mall, di Mall tersebut ada zona permainan/event balapan mobil mainan yang menggunakan aki. Pada awalnya Raff tidak ingin mencoba balapan tersebut karena mobilnya cepat dan lawannya berumur lebih tua dari Raff. Akhirnya orang tua Raff dan Raff pun pulang ke Rumah. Sesampai di Rumah

Raff berkata kepada Ayahnya “Ayah, Raff mau main balapan yang di tempat tadi”,
dan Ayah Raff pun berkata “Lah tadi tidak mau karena pada kebut-kebutan, yaudah minggu depan kita kesana lagi.”

   Minggu depannya Raff dan orang tuanya pergi ke event tersebut. Sampai di sana ia ingin main tetapi dilarang oleh petugasnya, dikarenakan umurnya yang kurang mencukupi. Raff pun bersikeras untuk main dan orang tua Raff pun membujuk petugas untuk mengizinkannya. Dan akhirnya petugas pun mengizinkan, lalu tak disangka-sangka Raff mengendarai dengan sangat cepat dan orang setempat pun bingung siapa sebenarnya anak itu. Orang tua Raff hanya bisa mendengar orang setempat membicarakan Raff, orang tua Raff pun hanya bisa tersenyum. Setelah permainan selesai, akhirnya mereka pulang dan Raff pun sangat bahagia.

   Lalu setelah dia menemukan jati diri dalam dunia balap Raff pun suka dengan dunia mobil, karena ayahnya pun juga sangat suka dunia mobil. Ketika sedang jalan-jalan sekeluarga, Raff tidak bisa diam dan menyebutkan semua nama-nama mobil yang lewat. Lalu Raff suka mengguntingi mobil-mobil di majalah otomotif bekas dibaca ayahnya. Untuk berangkat ke Taman Kanak-kanak pun Raff mengendarai motor aki beroda 3 yang di belikan ayahnya. Kemudian Raff mulai hobi mengoleksi mobil-mobilan, sampai-sampai mobil-mobilan tersebut dia rawat dengan sepenuh hati. Ketika Raff mandi dia bawa mobil-mobilan untuk dicuci, ketika dia sakit dia membeli mobil-mobilan lalu sembuh, ketika dia tidur dia harus membawa mobil-mobilan di kasurnya supaya bisa tidur.

   Raff memang tidak menyukai sekolah, di TK nol kecil dia hanya masuk sekolah sekali lalu dia tidak mau masuk sekolah karena tidak asik. Sehingga orang tua Raff pun mengajarinya menulis,berhitung, dan membaca. Raff tak perlu waktu lama untuk menyerap ilmu-ilmu tersebut. Lalu ketika di TK nol besar dia pun dituntut untuk masuk sekolah. Akhirnya Raff pun masuk sekolah.

   Selang berjalannya waktu Raff kembali berulah tepatnya ketika duduk di bangku kelas 6. Dia nekat untuk menyetir mobil milik mamanya, untungnya tidak terjadi apa-apa padanya. Diumurnya yang segitu, ambisi dia terlalu tinggi. Walau begitu, ketika dia duduk di bangku kelas 6.. nilai-nilai dia memuaskan untuk akademiknya.

   Namun,ketika dia duduk di bangku smp. Dia tidak pernah serius sehingga nilai dia pun bisa dibilang “jelek”. Hingga pada akhirnya dia lulus dari SMP dengan nilai yang kurang memuaskan. Setelah itu, dia memiliki impian dan harapan untuk menjadi pembalap professional namun impian dan harapan Raff di tolak dengan mentah-mentah oleh orang tuanya. Orang tua Raff menganggap impian Raff itu berbahaya dan menurutnya pembalap di Indonesia itu kurang dibina oleh pemerintah dan sulit untuk mencapai jam terbang internasional.

Jadi orang tua Raff memberitahu kepada Raff “Balapan tak harus dijadikan perkerjaan, cukup jadikan hobi saja.”

   Akhirnya Raff pun menerimanya karena dia percaya pasti jalan orang tua lah yang terbaik. Walau sebenarnya Raff cukup sedih, untuk itu Raff pun belajar giat di bangku SMA supaya dia bisa menjadi insinyur mesin/insinyur mobil. Dia mungkin memang tidak bisa menjadi pembalap, namun dia yakin pasti bisa menjadi orang dibalik para pembalap. Walau dia tidak bisa menjadi pembalap professional tapi dia masih memiliki ambisi yang sama.

   Dia tetap selalu ingin menjadi yang terbaik. Raff pun sangat giat belajar hingga rapot SMA pun memuaskan. Walau dia tidak mendapat jalur undangan untuk perguruan tinggi negeri, tapi tekad dan ambisinya tak berhenti sampai dengan disitu. Raff mendaftarkan diri untuk masuk di ITB mengambil teknik mesin. Dia memang mengambil teknik mesin supaya dia bisa menggapai cita-citanya.

   Raff diterima oleh ITB untuk menjadi mahasiswa, dan Raff pun giat menjalaninya. Dia pun lulus dengan cumlaude. Setelah lulus dia tidak mengambil S2, jadi dia melamar pekerjaan dengan S1. Raff pun ditawari kerja oleh sebuah merk mobil ternama sebut saja “Mercedes Benz” atau biasa disebut “Mercy”. Raff pun sangat bersyukur atas pencapaian. Tapi

 “Perjuangan tak hanya sampai disini” Kata Raff.

   Dia pun diangkat menjadi ketua insinyur permesinan dan aerodinamis sekaligus mendapat gelar ketua insinyur termuda dalam pabrikan Mercy tersebut. Menurut Raff “ketika seseorang tidak dapat menggapai impiannya, percayalah banyak jalan untuk masuk kedalam dunia impiannya.” Tetapi selalu ingatlah “Jalan orang tua pasti yang terbaik.” Itulah kata-kata yang ada dibenak pikiran seorang Raff. Dan diusianya yang masih sangat muda dia pun sering ditawari untuk menjadi narasumber dalam suatu seminar, dan tak banyak yang ia tolak.

   Raff sangat mencintai pekerjaannya sehingga dia tidak merasa ada titik jenuh dalam pekerjaannya. Tak sedikit pula wanita yang mengejar-ngejarnya, namun ia tetap belum ingin menikah karena fokus dengan pekerjaan dan misinya. Raff juga sering menjadi tamu kehormatan dalam suatu event mercy. Sampai suatu ketika Boss Mercedes Benz Formula 1 pun sempat ngobrol dengan Raff.
 “Bagaimana jika anda menjadi ketua permesinan dalam pit kami, kebetulan ketua permesinan kami itu sudah sibuk dengan keluarganya sehingga hasil mesin untuk mobilnya pun kurang memuaskan.” Kata Boss Mercy
 “Oh begitu, dengan senang hati saya terima pekerjaan tersebut.” Kata Raff
 “Sip, kalau begitu kamu nanti datang ke berlin ya karena 2 minggu lagi tim-tim Formula 1 punya acara besar sekaligus tim-tim dalam Formula 1 memperkenalkan para teknisi barunya.” Kata Boss mercy
 “Makasih lho pak,baiklah bisa di atur.” Kata si Raff

   Lalu setelah mendengar kabar tersebut, pihak Mercy tempat Raff berkerja pun menyetujuinya. Kemudian pihak Mercy tempat Raff bekerja mengumumkan bahwa Raff akan meninggalkan teman-teman kerjanya karena dia akan memulai karir baru menjadi mekanik Formula 1 sampai batas waktu yang di tentukan. Raff pun bekerja sangat serius karena karir dia sekarang adalah jalan lain dari impiannya. Baginya ini adalah jalan untuk membahagiakan dirinya sekaligus orang tuanya.

   Diawal musimnya di Formula 1, Raff merasa sedikit kesulitan karena biasanya mensetting mobil untuk kenyamanan berkendara namun sekarang berbeda. Raff harus bisa beralih mensetting mobil dari kenyamanan berkendara menjadi mobil yang cepat sesuai karakteristik pembalap dan kemauan pembalap. Raff sangat giat dalam pekerjaannya karena ia masih memiliki impian yang harus dicapai, dan impian tersebut baru terbayang setelah dia bekerja menjadi mekanik Formula 1. Ketika sedang latihan bebas dia sempat test drive mobil balap rakitannya. Dia mencatatkan waktu yang tidak begitu buruk, dia hanya terpaut 1 detik dari pembalap utama team Raff ini.

   Seiring waktu berjalan, Raff pun memiliki finansial yang mumpuni. Dia memiliki impian yang baru terbayang ketika sudah bekerja dalam Formula 1, yaitu membangun sekolah balap. Dia membagun sekolah balap bernama “Raff Racing School”. Di sekolah balap yang didirikan Raff tersebut ada berbagai macam jenis balapan, yang terdiri dari: Moto gp mini & besar, motor Cross, dan Go Kart. Dan yang lebih istimewanya lagi, dia hanya menerima murid yang berdarah Indonesia karena dia ingin bakat anak-anak Indonesia bisa membanggakan Indonesia.

   Dia pun sangat dibanggakan oleh orang-orang Indonesia karena telah membanggakan Indonesia dalam jam terbang internasional. Raff ketika dalam pekerjaannya pun tidak pernah menyerah. Ketika mesin bermasalah dia langsung memperbaikinya sebaik mungkin, ketika gaya balap pembalap tidak sesuai dengan settingannya.. Raff pun cepat untuk mencari solusi. Bisa dibilang karir Raff sangat baik dalam dunia Formula 1. Dia adalah orang yang tidak suka dengan resiko namun suka dengan tantangan.

   Ketika waktu libur tiba dia selalu meluangkan waktunya untuk kembali ke Indonesia untuk berkumpul dengan keluarganya. Dia selalu ingat bahwa dia tidak akan menjadi sebesar ini jika tidak ada peran keluarga dalam hidupnya. Dia sangat berterima kasih kepada orang tuanya, dengan dilarangnya dia menjadi pembalap Indonesia yang katanya  “kurang dibina dan dibantu pemerintah” akhirnya Raff mengubah kata-kata tersebut menjadi pembalap Indonesia bakal mudah bersaing dalam balap internasional berkat sekolah balap milik Raff, karena dalam dunia balap internasional pun Raff di akui oleh banyak pabrikan bahwa dia sangat berbakat dan bertalenta dalam dunia balap. Dia pun beranggapan jika telah punya anak nanti, dia akan membebaskan anaknya untuk memilih karirnya, karena Raff tau pasti anaknya juga tetap berada dalam dunia balap.


   Dan akhirnya Raff selalu dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Dia telah mencatatkan banyak prestasi. Dia telah berhasil memperbaiki masa lalunya dari yang buruk menjadi sangat baik. Dia telah membanggakan orang tua dan dirinya. Dia sudah dapat mengontrol ambisinya. Dia adalah orang yang selalu tidak pernah merasa puas atas apa yang dia raih, dia ingin selalu menjadi yang terdepan. Dan dia selalu memegang prinsip “kesuksesan ditentukan oleh usaha,kerja keras,doa, dan ridho orangtua.. dan masalah bukan halangan untuk mencapai kesuksesan, tapi masalah adalah ujian untuk melaju ke langkah selanjutnya”


Fachrizal Rafi Hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar