• 2
  • IMG_20150423_133609
  • IMG_7489
  • javascript image slider
  • IMG_7497
21 IMG_20150423_1336092 IMG_74893 IMG_75854 IMG_74975
jquery image carousel by WOWSlider.com v8.8

Sabtu, 07 Oktober 2017

Sepi

Kenalkan namaku Awan, aku seorang yang selalu berfikir buruk tentang orang lain. Aku mudah untuk berbicara kepada orang lain tapi selalu merasa kesepian dalam hidupnya. Sejujurnya aku tidak mengerti dengan perasaan kesepian dalam diriku ini. Aku bisa berbincang dengan teman-temanku seperti yang lain tapi mungkin bagi mereka aku ini lebih tertutup. Yap, aku sering mendengar sih kalo aku ini orangnya sulit bergaul. Aku selalu memikirkan urusan diriku sendiri karena menurutku memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkan kita itu hanya buang-buang waktu saja. Tetapi sejujurnya aku sadar dengan sikapku yang tidak mau memikirkan orang lain ini yang membuatku merasa selalu kesepian dan dibayang-bayangi rasa kesedihan setiap harinya.
     Disekolahku yang sekarang aku memiliki teman sekelas yang unik. Unik disini bukan arti dari unik yang sebenarnya, maksud unik menurutku adalah sangat berbeda dengan sikapku yang kekanak-kanakan alias selalu mementingkan diriku sendiri.
     Nama temanku ini adalah Langit. Langit adalah salah satu idolaku selain Tom dalam kartun “ Tom and Jerry “. Alasan aku menyukai Tom adalah karena ia selalu tertawa ataupun mementigkan kepentingan musuhnya walaupun musuhnya selalu ingin menjatuhkan dirinya, persis sepeti alasan aku menyukai temanku si Langit ini. Ia selalu tertawa atau tersenyum dan selalu mementingkan kepentingan bersama dibandingkan dengan kepentingan dirinya sendiri.
     Pada suatu saat Langit sering meminta pertolonganku tentang sesuatu yang sangat sulit baginya tetapi sangat mudah dikerjakan menurutku.
     “ Wan, gua denger lo kan suka ngedit-ngedit film gitu! Lo mau nggak jadi editor buat lomba
       film gua nanti? “.
     “ Gua sih mau-mau aja Lang, lagian gua orangnya jarang banyak kerjaan kok, sama kalo
        Gua bisa bantu bakal gua bantu kok “.
     Mulai saat itu kami mulai dekat layaknya seorang sahabat. Kami mulai bercerita tentang banyak hal. Mulai dari hal-hal yang kami gemari sampai hal-hal yang kami benci. Dan pada saat itu juga aku baru tahu jika Langit ternyata memiliki hobi yang aneh. Ia memiliki hobi suka membuat orang lain tertawa. Karena menurutnya saat ia melihat orang tertawa akibat tingkah atau ulahnya, ia senang akan hal itu.
     Langit memang mudah berbicara kepada orang, kali pertama aku melihatnya juga yang pertama kali ada dibenakku adalah bahwa dia adalah orang yang sangat menganggu karena setiap perkataan yang ia ucapkan seolah-olah tidak pernah dipikirkan dahulu sebelum ia mengutarakannya. Sampai kadang-kadang ia suka mendapatkan masalah akibat perkataannya yang asal berbicara. Namun bukan Langit namanya kalau ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang ia buat sendiri. Itulah kenapa semakin lama aku berteman dengannya semakin aku lebih mengaguminya.
     Pernah suatu ketika Langit memiliki masalah yang menurutnya tidak bisa ia selesaikan sendiri sampai pada akhirnya ia mulai bercerita padaku tentang masalahnya tersebut
     “ Eh, gua salah ngomong nih sama temen cewek gua, kira-kira lo ada masukan nggak? “.
     “ Lah kebiasaan lo mah! makanya kalo ngomong mikir-mikir dulu napa “
     “ Yee, malah nyolot. Bantuin orang mah! “.
     “ Iyee, emang masalahnya kenapa gitu? ”.
     “ Gua ngeledek dia bau badan, eh gua kira bakal ketawa taunya nangis gile “.
     “ Emang toil lo mah cewe mana yang nggak ngambek kalo diledek bau badan”
     “ Yaudah intinya gua harus gua gimana? ”.
     “ Gimana kalo lo minta maaf dan pura-pura bilang kalo yang kemarin bau yang lo cium itu
        Ternyata bau ketek lo sendiri “.
     “ Anjir malu-maluin gua banget tapi okelah bakal gua coba “
     Besoknya Langit menemui Samudera teman kami yang nangis dibuat oleh-nya
     “ Dra, maafin gua ya soal kemarin “
     “ iyaa gua udah maafin lo kok! “. Jawab Samudera dengan nada kesal
     “ Yee maafin lo mah ngask ikhlas nih, oke gua jujur aja ya ternyata bau yang gua cium
        Kemaren itu bau ketek gua “
     “ ih apaansi jorok hahahaha “
     “ Nah gitu dong ketawa, jadi di maafin kan? “
     “ Iyadeh hahaha “

     Setelah masalah itu selesai Langit lebih sering bercerita tentang masalah-masalah kehidupannnya. Dan aku baru tau juga ternyata Langit memiliki perasaan yang sama denganku. Yaitu merasa kesepian dengan hidupnya. Aku bingung kenapa orang yang mudah berbicara seperti Langit jutru merasakan hal yang sama denganku dulu sebelum ia mengenalku. Akibat hal ini, otakku selalu dipenuhi dengan hal-hal yang seharusnya tidak kupikirkan saat aku mulai mengenal Langit. Langit juga sejujurnya bingung dengan hidupnya kenapa orang sepertinya justru merasa kesepian. Dan setelah berbagi banyak cerita tentang kesepiannya kami, kami sadar bahwa memiliki banyak teman bukan berarti kita akan bebas dari rasa kesepian karena sejatinya kesepian merupakan cerminan atas diri kita sendiri. Seperti hal nya diriku sebelum mengenal Langit yang hanya mengenal hitam, putih, dan abu-abu. Dan atas nama langit biru aku setuju bahwa rasa kesepian membuktikan bahwa aku yang dulu belum mencintai diriku sendiri.

M.Arya Damara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar