• 2
  • IMG_20150423_133609
  • IMG_7489
  • javascript image slider
  • IMG_7497
21 IMG_20150423_1336092 IMG_74893 IMG_75854 IMG_74975
jquery image carousel by WOWSlider.com v8.8

Sabtu, 07 Oktober 2017

‘Hanang’

“Hanang, pulang sekolah nanti jangan lupa untuk mengambil uang hasil gorengan kita di kantin sekolah ya nak”ujar ibuku. Aku adalah Hanang Ilyasar, orang memanggilku Hanang. Aku hidup hanya bersama ibuku, ntah apa yang terjadi terhadap ayahku setiap ku tanyakan hal itu kepada ibuku ia selalu menangis dan langsung pergi kemar. Maka dari itu aku sudah tidak mau menanyakan lagi tentang ayahku, biarlah hanya ibu yang tau rahasia ini. Selama ini aku makan dan bersekolah dari uang yang kami cari dengan mejual gorengan yang aku bawa kesekolah, aku sering di hina oleh temanku sampai – sampai aku di juluki “Si Gorengan”.
Saat pulang sekolah pada hari itu, ya hari dimana yang akan kuingat selama hidupku. Dimana aku menolong seorang anak kecil yang lusuh, kurus, dan tanpa ada orang tua di sampingnya. Aku hanya memberi 2 potong pisang goreng sisa dari dagangan tadi pagi, raut wajah yang ada di pipi anak itu sangat lah gembira, aku hanya bias tersenyum dan langsung pergi meninggalkan anak itu.
Keesokan harinya aku bertemu dengan Joni di kantin, anak dari lurah yang sangat angkuh dan menurut dia, ia lah yang paling kuat dan paling menguasai di sekolah. “eh! Si Gorengan, ngapain lo disini khusus orang yang punya uang gak kaya lo” kata Joni. Aku hanya terdiam dan pergi meninggalkan kantin tanpa membeli apa pun. Saat pulang sekolah Joni dan teman – temannya ingin mengerjaiku, di saat yang bersamaan anak yang aku tolong pada hari kemarin selalu menguntit ku. Ia mendengar percakan joni dan teman – temannya. Tepat pada saat pulang sekolah anak itu langsung menghampiri ku dan berbicara pada ku “ka Hanang tolong aku, tadi aku mau mengambil sesuatu tapi sulit di gapai” “Oke, tenang aja aku pasti bantu kamu” ujur ku. Joni menunggu ku tapi tak kunjung datang akhirnya ia pulang dengan kekecawaan yang berat.
10 Tahun Kemudian
Saat ku lulus dari kuliah, ingin rasanya aku ingin membanggakan ibuku dengan cara aku masuk kerja di pemerintahan, tapi saat itu tiba dimana ibu ku jatuh sakit dan aku tidak tau harus bagaimana. Ku bawa ibu ku ke rumah sakit dan langsung seorang dokter membantu ibu ku. 4 jam berlalu, dokter memberi tahu bahwa ibu di diagnosa terkena penyakit jantung. Aku terkejut melihat bill yang harus ku bayar. Saat itu ku pikir biarkan saja lah aku harus menjual rumah ibu ku untuk membayar ini. Lalu seseorang menghampiri ku dengan wajah yang familiar, ia berkata “sudah terbayar semua yang telah kau lakukan terhadap ku”. Ternyata dial ah anak lusuh itu, dia berkata bahwa dari dulu ia selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi. Dia di adopsi oleh seorang direktur persuhaan besar di Indonesia.

Setelah itu aku tersadar bahwa suatu hal baik pasti akan di balas di akhirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar