Alarm berbunyi di telinga, sangat keras
hingga aku terbangun dari mimpi yang sangat indah yaitu menaiki ferris wheel
carnival yang sangat indah dan besar, menaiki wahan itu adalah kebahagiaan yang
tiada tandingannya tapi sudahlah itu hanyalah mimpi dan takan pernah terjadi.
Aku terbangun dari tempat tidur dimana aku menemani ibuku saat di rumah sakit
dan saat itu aku juga melewati tiga puluh anak tangga untuk turun ke bawah ,
melewati corridor yang sangat sepi dan sunyi untuk keluar dan mencari sarapan
untuk. Setelah aku memesan makanan, aku segera menuju ke ruangan di mana ibuku
dirawat dan hanya aku dan ibuku diruangan tersebut memakan sarapan dengan lauk
pauk yang sangat enak. Mungkin ini adalah sarapan terakhirku di negeri timur
tengah, “ibu jadi ini gimana? Udah sehat belom” tanyaku ke ibu yang sedang
sakit, “nak ibu sudah cape disini, besok pulang kok” jawab ibuku, hanya
menunggu 1 hari untuk kita siap-siap untuk pergi pulang ke rumah.
Mobil
bermerek dodge yang melaju kencang akhirnya membawa ku pulang dengan selamat
sampai tujuan. Saat tiba di rumah rasa gelisah ku hilang, rumah tangga berjalan
seperti biasanya dan ibuku terlihat sehat sekali. Aku pergi ke sekolah dengan
semangat tapi ada rasa dimana aku mulai gelisah lagi, Karena saat itu juga aku
mulai daydream dan memikirkan ferris
wheel itu akan hancur tertelan masa.
Aku
pulang menggenggam pintu rumah, rasanya hangat sekali dan tiba-tiba ada
percakapan di antara kedua orangtua ku, tapi aku tak tahu apa yang mereka
katakan dan mulai mengabaikannya. Aku membuka pintu dan langsung menuju kamar
untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang dikasih oleh guru.
2
jam terlewat lalu aku bertanya kepada ibuku yang sedang memasak untuk makan malam
nanti, “bu, berantem lagi tah sama bapa?” Tanya ku bersandar di pintu dapur,
“gak kok hanya masalah penyakit ibu” jawab ibu ku sedang memasak. Aku bertanya
lagi ke bapa yang sedang asik menonton bola “pa emang ibu kambuh lagi
penyakitnya?” Tanya ku, “iya, dia katanya lelah di rumah sakit, disuntik tapi
hasilnya tidak memuaskan” jawab bapa sambil memegang remot tv.
Haripun
berlalu, ibu keliatannya masih sehat saja, oleh Karena itu aku tidak begitu
gelisah memikirkan penyakit yang dialami ibuku, aku mengambil sarapam yang
sudah disediakan dan melahapnya dengan santai lalu pergi ke sekolah, aku
bersekolah di Middle East International School, bisa dikatakan juga sekolah
yang paling unggul disana. Aku senang mempunyai banyak sekali teman, dan aku
tak mau kehilangan mereka tapi dengan kondisi ibuku saat ini semua yang tidak
mungkin bisa terjadi.
Aku
belajar dengan giat dan 7 jam berlalu. Aku langung pergi menuju rumah untuk
beristirahat karena aku merasa sangat lelah, lalu aku tiba-tiba mendengar ibu
berteriak kesakitan, dengan rasa ketakutan aku langsung menelpon bapa untuk
segera pulang, aku sangat bingung sekali apa yang dialami ibuku selama ini,
sakit tapi tak berdarah kan aneh sekali, tidak lama kemudian bapa pun pulang
untuk membawa ibu ke rumah sakit terdekat. Di rumah sakit bapa,adik, dan aku
tidak boleh memasuki ruangan karena ada tindakan dokter secara langsung, aku
bertanya ke bapa.
“Pa, ibu ngelahirin lagi?” Tanya ku
kebingungan
“Gak, itu penyakit ibunya kambuh lagi”
jawab bapaku
“Trus gimana pa?” Tanya ku lagi
“Ya tunggu keputusan dokter aja dan berdoa”
ucap bapaku ragu-ragu.
Adzan
isha terdenga, kita mencari masjid terdekat untuk melaksanakan sholat isha dan
berdoa, setelah sholat kita langsung jalan menuju rumah sakit lagi, saat tiba
di rumah sakit dokter keluar dan bicara kepada bapa dan aku sempat
mendengarnya.
“pa gimana istri saya?” Tanya bapaku yang
sangat cemas
“Sudah diambil cairannya ko pa” jawab
dokter
Aku mulai sangat bingung cairan apa yang
ada di dalam perutku ibuku sampai kesakitan begitu, saat aku diperbolehkan
memasuki ruangan aku melihat ibuku yang sangat lemas, dan ia berkata ke bapaku
“pa, ibu udah cape pa, mau ke indo aja”, keringatku mengalir dan ternyata benar
perjalanan ku di negara timur tengah sampailah disini.
Saat ibuku mulai membaik, ia meminta untuk
antarkan pulang, lalu bersiap-siap untuk pulang ke Indonesia. Bapaku sangat
sedih dan begitu juga aku, mungkin ibu tau apa yang terbaik. Tapi pada saat
itu, aku berada di pertengahan semester dan aku disuruh untuk menyusul ke
Indonesia. Aku bertanya kepada ibuku.
“bu, beneran mau balik ke Indo?” Tanya ku
“iya, soalnya gak ada yang nemenin ibu saat
di rumah sakit”
Hanya menunggu waktu, dan aku harus
persiapan pulang ke Indonesia. Saat aku di bandara aku kebingungan arah mana
yang harus aku tujui dan aku mulai bertanya-tanya ke satpam yang menjaga
gerbang. Perjalanannya hanya membutuhkan 7 jam dari Qatar ke Indonesia. Saat
aku tiba di Indonesia, ibu dan adik ku menjemputku dan aku melihat ibuku Dalam
keadaan lemas dan sakit, dan aku suruh ibu untuk beristirahat. Saat tiba di
rumah aku bingung mau ngapain berasa pengangguran bagiku saat itu juga, jadi
aku menelfon saudara dekat ku untuk bawa aku pergi jalan-jalan keliling daerah
cilegon.
Saat pulang aku bertanyan kepada ibuku tentang
kapan aku mulai sekolah.
“bu, aku kapan sekolah?” tanyaku
“minggu depan aja yaa” jawab ibuku dengan
lemas
MInggu depan aku mulai sekolah dan aku
tidak punya teman sama sekali, dan aku juga masi sangat polos. Tapi aku tidak
mau diam saja dan mulai mencari teman keesokan harinya, saat aku mempunyai
teman aku tidak punya bahasan yang ingin dibahas jadi aku mengikuti mereka dan
diam saja.
Saat aku kelas 8 aku mempunyai banyak
cerita. Pada saat itu aku sekelas dengan orang yang bisa dibilang nakal dan senga,
dan disaat itu aku juga mulai tidak merasa nyaman sekali dan aku tidak
mempunyai teman juga pada saat itu karena teman yang dulunya sekelas sekarang
tidak bersamaku, sampai saat itu aku sering dibully dan aku mulai bingung apa
salah ku sampai dibully saat itu. Tapi dibalik ini aku juga mulai jatuh cinta
betapa senangnya aku saat itu, aku mulai mendekatinya dengan berani dan
diam-diam.
Hidupku harus mempunyai arus, dan harus tetap
diatas jika melati menjadi hitam aku akan jatuh dibawah sangat dalam, dan dengan
jatuh cinta ini aku berharap ferris wheel akan tetap berjalan walaupun tertelan
oleh masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar