Saat itu awan tak bergerak terkena hembusan
angin,lagitpun tak cerah menandakan hujan bakal turun dari atas
sana.sungguh,itu adalah hari terburuk dalam September ini.gumpalan hitam sedang
berdiskusi diatas kota Banjarmasin ini.mendandakan hujan bakal turun membasahi
seluruh bagian kota.tak
kusangka,benar-benar hujan yang besar hingga seluruh kota banjir dibuat
nya.banjir itu menggenang kota selama berhari-hari membuat wabah penyakit
merajalela Rumah Sakit dipenuhi orang-orang layaknya sedang mengadakan konser.
Mataku masih sulit untuk membuka,yang
kudengar adalah suara ibuku memanggilku ‘’amiiin,amiin hey buruan bangun masa
ga sekolah lihat jam ayo bangun”waktu menunjukan pukul 6. Aku langsung loncat
dari kasur dan bergegas pergi ke kamar mandi.”umi mana sarapan
nya?”tanyaku.”umi juga bangun kesiangan amin,hujan semalam membuat tidur makin
nyenyak”jawab umi.”akh umi mahh”jawabku.”oh iya,amin bisakah kau belikan
makanan buat mamang bangunan kasian nanti mamang nya berkerja tapi ga ada
makanan.”
Aku mendesah berat atas permintaan umi.”gak
ahh umi takut telat biar mamang beli makanan nya aja sendiri,”Tak lama kemudian
akupun berangkat kesekolah.
Segala pemikiran yang berkeliling di otak
akibat ucapan ku kepada umi tadi pagi,aku terus mengalihkan pikiran ke arah
perbincangan itu terus.sampai aku tidak focus kalau sedang mengendarai
motor.sekerjap ku berhentikan motor tak sadar kalau di depan ku ada motor yang
hendak berbelok kearah kiri.
Mobil di belakang motor ku kaget bukan
kepalang ketika tiba-tiba aku berhenti.detik pun berlalu mobil tersebut belum
sempat mengindar dari arah ku.hantaman mobil membuat diriku terlempar cukup
jauh.membuat seluruh badan mersakan sakit yang tak terkira.”oh tuhan,apakah kau
akan mengambil nyawaku pagi ini.”batin ku dalam hati.
Mataku sulit melihat entah mengapa
pandangan ku buyar hingga semua menjadi hitam,gelap,dan hanya tinggal
kekosongan.
Tak kusangka aku benar-benar masuk rumah
sakit ,namun mataku masih saja sulit utuk melihat.ibu ku selalu duduk disamping
ku begitu pula ayahku bergegas ke rumah sakit yang sedari pagi sudah duluan
berangkat ke pabrik.mereka berdua tiada hentinya berdoa untuk kesembuhan
ku.”berdoalah setelah ini matamu akan dioperasi”Kata bapakku.
Aku merasa cemas karena ini kali pertama
dalam hidupku bakalan dioperasi,obat bius masuk kedalam tubuhku dan kembali
membuat aku tertidur.ketika bangun aku dapat melihat kembali dunia ini sungguh
menyenagkan.namun ada yang aneh aku meihat diatas kepala semua orang terdapat
angka-angka dan aku menghiraukan nya karena mungkin hal tersebut terjadi akibat
masih ada efek dari obat bius.
Besok paginya,tak kusangka angka-angka
tersebut masih ada diatas kepala semua orang.sungguh itu merupakan sebuah waktu
yang berjalan mundur.dan tepat ketika waktu itu habis orang tersebut akan
meninggal.tragis bukan.
Menurut ku,itu bukanlah sebuah keajaiban
melainkan sebuah kesialan.setiap hari semakin banyak orang yang kulihat
waktunya.dan meninggal tepat dihadapan ku,membuat diriku tak ingin langi
menjelajah dunia luar dan selalu ingin mendekap di balik selimut “.ini bukan
main-main atau mimpi bukan?bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi
padaku.”batinku dalam hati.
Aku selalu menjauhi orang-orang terdekatku
termasuk keluarga ku.karena aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang aku
cintai meninggal tepat dihadapan ku
Jadi aku selalu menutup bibirku rapat-rapat
tatkala dunia mulia membicarakan diriku,karena bicara apapun tentang kesialanku
ini bisa membuat dunia ku makin runtuh.dan aku tidak akan pernah menceritakan
kesialanku ini kepada siapapun tanpa pengecualian termasuk keluarga ku.
OLEH
: AYYUB S.A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar