• 2
  • IMG_20150423_133609
  • IMG_7489
  • javascript image slider
  • IMG_7497
21 IMG_20150423_1336092 IMG_74893 IMG_75854 IMG_74975
jquery image carousel by WOWSlider.com v8.8

Sabtu, 07 Oktober 2017

Hujan Tak Berair

Alarm hp ku berbunyi, yang menandakan ayam akan berkokok. Aku pun segera menjalankan kewajibanku untuk beribadah. Tak terasa matahari pun sudah menampakkan dirinya. Aku pun segera berangkat ke sekolah.
    “Hey,kiki! Ayo, masuk kelas! sudah mau bel” teriak Doni sang ketua kelasku.
    Aku pun masuk ke kelas dengan rasa malas. Apalagi dengan kondisi diriku di kelas selalu di pojokkan dan duduk sendiri. Bel pun berbunyi beriringan dengan guru yang masuk ke kelas ku. Tapi sepertinya ada yang aneh, biasanya guruku yang slalu membawa muka jutek setiap kali masuk ke kelasku tapi ini tidak. Ternyata saat guruku duduk di kursinya tiba-tiba datanglah perempuan yang benar- benar cantik sampai laki-laki di kelas ku melihatnya dengan begitu semangatnya. Tapi entah mengapa Aku tidak merasakan apa-apa,bukan berarti aku tidak menyukai perempuan.
    “hai teman-teman,namaku Elsa panggil saja Eca.mudah-mudahan Aku diterima disini sebagai teman kalian” Ucap dia untuk memperkenalkan dia.
    “oke Amel silahkan duduk samping Kiki” ujar guruku.
    Aku pun terkejut. Biasanya aku tidak mempunyai teman duduk di sampingku.
    “hay namamu siapa?” Tanya Eca.
    “namaku Kiki” Jawabku.
    “oh,salam kenal Kiki” Ucap nya.
    Bel istirahat pun berbunyi. Amel pun mengajakku jajan. Aku pun senang sekali memiliki teman.kami pun bercanda-canda hingga tak terasa bel masuk telah berbunyi.
***
    Aku yang sedang menunggu angkot untuk pulang, tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang.
    “hay,lagi ngapain disini?” Tanya Eca.
    “sedang menunggu angkot nih susah banget” jawabku dengan lemas.
    “memang rumahmu dimana?” Tanya nya.
    “di Sektor 7” jawabku.
    “wah kebetulan sekali,arahku sama denganmu rumahku disektor 5,bagaimana kalau jalan saja,kalau berdua pasti tidak terasa lelah?” ucap dia.
    Aku pun mengangguk.kita pun berjalan menyusuri jalan-jalan.di perjalananku ini banyak sekali candaan-candaan yang dikeluarkannya. Tak terasa perempatan jalan yang memisahkan kita berdua sudah sampai. Kami pun berpisah,lalu aku pun langsung lari ke rumah karena gembira mempunyai teman yang sangat baik.
***
      Keesokan harinya saat aku ingin berangkat sekolah, Eca sudah ada di ruang tamu rumahku yang sedang menugguiku untuk berangkat bareng dia.
    “eh ada tamu,kok tau rumahku ada disini?” tanyaku.
    “kemarin kamu lari-lari, aku kira kamu kenapa-kenapa makanya aku ikutin,kan kalo ada penculikan aku bisa langsung lapor hahaha” ucapnya
    “ada-ada aja kamu ini hahaha” ucapku
    “ayo kita ke sekolah jangan sampai terlambat” perintahnhya
    “ayo,yang lama traktir ya,hahaha” candaku dan langsung meninggalkannya
***
    Tak seperti biasanya aku sampai se bahagia ini.dan kebahagiaan ku hancur dengan teman yang selalu menjailiku yang sangat kasar tapi aku hanya bisa bersabar agar dia mendapat balasannya. Hingga Eca tau bahwa aku selalu seperti ini, Eca pun ingin memarahinya dan sempat mengejekku karena takut.
    “sudah lah tak usah dibalas, biar yang diatas membalasnya. kita disini cukup bersabar dan balaslah dengan kebaikan” Jelasku
    “benar kata mu” ucapnya
    “pulang sekolah main ke rumah ku yuk,Ca” ajakku
    “ayuk aja tapi aku minta izin dulu ke orang tua ku dulu ya” jawabnya
    Bel rumah ku berbunyi. Orang tua ku yang menyambutnya. Kami pun bercanda ria hingga kami memutuskan keliling komplek dengan sepeda. Hingga kami kelelahan karena balapan. Tak terasa mataharipun telah meninggalkan kami berdua, dan saatnya kami pulang dengan kebahagiaan yang tak pernah kurasakan dengan teman.
    “bye,sampai jumpa besok disekolah,yang palig cepat datang kesekolah dia yang ditraktir sama yang kalah ya hahaha” ucapnya
    “oke aku dulan yang sampai bye” jawabku
    Esoknya aku pun yang sampai duluan di sekolah dan menunggunya di depan kelas. Eca pun datang dengan terengah-engah.aku pun tertawa melihatnya.
    “hey,kok kamu cepat sekali datang ke sininya” ucapnya.
    “hahaha. Cepat dong traktir jajan kan hahaha” candaku.
    “iya,terserah kamu mau mau apa di kantin hahaha” ucapnya.
***
Suara yang ditunggu-tunggu pun datang. Waktunya pulang. Aku terkejut karena tiba-tiba banyak sekali laki-laki yang mengajak pulang bareng dengannya. Dan Aku merasa ada yang berbeda dangan diriku, Aku merasa seperti igin berteriak!!.
    “Ada apa ini semua??. Apa Aku cemburu,atau aku punya perasaan lebih dari teman?.Ah sudah lah,memang dia cantik tapi aku tidak menyukainya” Aku membatin sangat kesal.
Aku pun pulang sendirian, jangankan teman ngobrol sesekali setiap ada teman-teman sekolahku,melemparku dengan batu hingga badanku biru.tapi aku hanya bisa bersabar. Hidupku serasa sudah tidak berguna. Dan disaat pikiranku sedang kacau, Eca pun datang ke rumahku, Aku senang sekali bahkan Aku langsung mengajaknya ke danau yang tak jauh dari rumah kami.
    “Aku tak tau kenapa saat kamu datang kehidupku, kamu sudah ngubah semuanya. Terima kasih sudah mau menjadi temanku” Ucapku dengan malu.
    “Iya sama-sama. Aku pun sama sepertimu,kamu adalah teman yang selalu ada untukku. Tapi Aku ingin mengatakan sesuatu ke kamu” Ucapnya dengan serius
    “Ada apa itu?.katakan saja,aku akan dengarkan semua omonganmu” Ujarku
    “kamu yang sabar ya,ki. Tiba-tiba ayahku dipindahkan kerjanya ke Singapore karena kenaikan pangkat kerja ayahku. Aku tau ini baru sebentar,ini benar-benar singkat, aku baru pindah sekolah tapi mau bagaimana lagi, kita harus terima kenyataan. Kamu jangan sampai diremehin sama yang lain,kamu harus tunjukan bahwa kamu lebih baik dari dia. Mudah-mudahan kamu tidak lupa denganku. Kamu adalah orang paling spesial yang pernah aku temui, dan perteman kita mulai sekarang berubah menjadi sahabat ya.kamu bisa menelpon aku, nih nomornya” ucapnya dengan memberinya sepucuk kertas yang berisi nomor Eca.
    “kenapa semua ini benar-benar cepat. Aku belum pernah main kerumah mu. Tapi sudahlah aku harus terima semua ini. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Hubungan persahabatan kita jangan sampai putus ya” Ucapku dengan sedih.
     “bye,sampai jumpa disuatu saat nanti ya” Pamitnya
    Aku benar-benar ingin nangis tapi tidak bisa. Aku merasa ini hanya mimpi. Ini baru sebentar.dan kita pun berpisah dengan kesedihan yang mendalam. Kita pun slalu berhubungan lewat telepon,hingga larut malam. Dan saat itu juga aku merasa Eca ada disini karena semua orang berterman denganku, tidak ada yang mengejelek-jelekan. Aku senang sekali,dan semua pengalaman ku setiap hari selalu kuceritakan kepada Eca.dan kami selalu berbagi cerita. Kami pun sama-sama bahagia walaupun tak pernah bertemu.



(Karya:Raihan Firdaus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar