“ kring
kring kring “ alarm berbunyi dengan kerasnya, sontak membuat Michelle
terbangun dari bunga tidurnya yang indah.
Pagi, tak malunya sang mentari untuk siap menyinari indahnya pagi dengan
keindahan yang telah Dia ciptakan.
Michelle
Antania Pramesti namanya. Lahir dari keluarga kurang beruntung, siswi SMP
Negeri 05 Jakarta. Ia terlahir dari keluarga sederhana dan dikenal sebagai
murid yang pintar.
Dengan semangatnya Ia pun bergegas untuk
berangkat sekolah, dengan sepeda kesayangannya yang mungkin sudah tak layak, Ia
kayuh dengan semangatnya untuk menuntut ilmu. Ribuan kilometer jarak tuk
menjemput ilmu tak pernah ia keluhkan, tak pernah terucap kata lelah darinya.
“Eh chell, gimana ulangan fisika tadi?
Ah,bisalah kamu, ya ngga Din?” Tanya Dania pada Dinda yang sedang makan mie
ayam ceker.
“Uhhh susah banget!!! ngga belajar aku”
jawab michelle kepada Dania.
“Heleh.. Suka gitu kamu mah, ngga belajar
juga sering gede nilainya” goda Dinda
kepada Michelle.
“Awas aja lo kalo nilanya gede chell” kata
Dania dengan mencubit tangan Michelle.
“Aww, sakit tau” sambil menahan sakitnya
disertai dengan muka putihnya yang memerah.
“Awas lo Nia, tunggu pembalasannya nanti”
jawab Michelle kepada Dania yang sudah kabur terlebih dahulu.
“Sini chel gue tunggu” ledek Dania
kepadanya sambil masuk kelas.
Jam
masuk pun tiba, seluruh siswa bergegas masuk ke dalam kelas.
“Anak-anak ibu sudah periksa ulangan fisika
tadi, ibu kecewa sekali” kata bu Vini kepada muridnya disertai wajah sedihnya.
“Fisika saya ngga pernah ngerti bu,
wajarlah kalo nilainya jelek, ya ngga guys?” jawab Agus dengan spontan.
“HAHAHA YOIII “ Ujar Vindi, seisi kelaspun
kembali ramai.
“Husttt diam semua! Kali ini ibu lagi ngga
bercanda, harusnya kalian sadar kalian itu mau UKK, seharusnya belajar yang
bener” jawab bu Vini dengan nada marahnya, sontak semua langsung diam membisu
seolah tak ada kata lagi tuk terucapkan.
“Disini yang tidak remedial cuman Michelle
seorang, kalian yang remedial segera perbaiki nilai kalian untuk memperbaiki
nilai diraport, untuk Michelle ibu kasih kamu tambahan” jawab bu Vini.
Bel
pun berbunyi pertanda waktu pulang pun tiba.
“Michelle, hei “ sapa Argan dari belakang
dengan menyentuh pundak Michelle.
“Dia lagi!” gumamnya dalam hati.
Argan adalah cowo yang sering-sering
ngejar-ngejar Michelle, ia suka padanya, namun Michelle tak suka padanya.
“Maaf, jangan sentuh saya kita bukan muhrim
gan” jawab Michelle dengan berusaha menghindar Argan.
“Eh sorry chell, aku cuman mau ngucapin
selamat aja ,umm…. Kamu mau ngga ajarin aku fisika?”.
“Maaf gan aku gabisa, maaf ya” jawab
Michelle dengan pergi meninggalkan Argan.
Setibanya dirumah, kondisi rumah dalam
keadaan kacau tak karuan, serpihan kaca bercecer tak karuan, terjadilah
pertengkaran antara ortu Michelle.
“Nak, maafkan ibu nak.. Ibu harus pergi…”
kata Ibu Michelle dengan nada tersendu-sendu sambil memeluk Michelle.
“Ibuuuuuu….. Jangan tinggalin michelle buuu!!!!! Michelle
mohon buu!!!” jawab Michelle dengan memegang tangan ibunya yang ingin pergi
meninggalkannya
Akhirnya ibunya Michelle pun pergi, sang
ayah langsung membawa Michelle masuk ke dalam kamar. Saat itu kondisi Michelle
tak karuan, air mata adalah makanan sehari-harinya saat itu.
Di sekolah saat makan siang.
“Chell are you ok babe?” Tanya Dania padanya.
“Chell!!!” sontak membuat Michelle kaget,
begitupun anak-anak yang ada di kantin tertuju padanya.
“Iii….yaaaa… Ke..Ke.. Kenapaa?” jawab
Michelle dengan agak tergagap.
“Ya Allah Chel… Kenapa sih kamu? Mukamu
kusut sekali, sekarang kamu kurusan sayang..” Jawab Dinda padanya dengan wajah
iba dan penuh kasih sayang.
“Eh anu umm… Aku gapapa kok, kurang
istirahat aja sayanya” jawab Michelle dengan nada tersendat-sendat dan menutup-
nutupi masalah yang ia alami kepada sahabatnya lewat kebohongannya.
Sejak kejadian itu, Michelle sering
ngelamun di kelas hingga ia tak focus belajar, setiap pagi selalu saja datang
dengan mata sembap yang Ia tutupi dengan senyumannya.
“Eh lama-lama gue curiga deh sama Michelle,
dia agak beda sekarang” bisik Dania kepada Dinda.
“Betul banget tu!!! Kita selidikin aja
tanpa sepengetahuan dia” jawab Dinda kepada Dania.
Akhirnya Michelle lulus SMP dan kini ia
melanjutkan jenjang SMA
Setelah kasus perceraian orangtuanya yang
membuatnya amat terpuruk. Ia telah kehilangan kebahagiaan berharga yang
dimilikinya, seolah-olah Dia tak sayang padanya, Dia telah ambil kebahagiaan
itu darinya. Mencoba tuk bangkit tak mudah baginya, namun ia sadar larut dalam
dukapun tak ada gunanya. Namun, kini ia sudah kembali terbiasa akan keadaan
itu, kini ia sudah menjadi anak sma
“Heyyy Daniaaa ketemu lagi kitaa!!!” sapa
Michelle dengan wajah bahagianya sambil memeluk Dania.
“Ichell!! aku kangen padamu, akhirnyaaaa
kita bisa satu sekolah lagi!!!, Chel kita semua udah tau kondisi kamu, yang
sabar ya kamu… Kita akan selalu mendukung dan menyemangati mu walau kini kita
tak lagi bisa kumpul bersama dengan yang lain”.
“Maksud kamu apaan?” katanya dengan wajah
bingungnya.
“Ortu kamu udah cerai kan? Selama ini kita
selidikin kamu chell,”
“Ah sudahlah.. Jangan buat aku tambah sedih
lagi dong!” senggol Michelle pada Dania.
“Ayolah kita masuk kelas!” sambil menarik
tangan Dania.
Pas
istirahat, Michelle yang sedang sibuk dengan buku kasnya, tiba-tiba Dani datang
seorang diri.
“Michelle….” sapanya sambil memakan ice cream.
“Apa sih Dan..” jawabnya sambil tersipu
malu.
Dani tak mau berhenti dengan terus menatap
Michelle, hingga ia pun merasa risih padanya, tiap hari ia lakukan itu kepadanya seolah-olah tak ada pekerjaan lain untuknya
selain menatap dan menggodanya. Ambil kursi, lalu duduk didepannya ia lakukan
setiap hari. Tanpa disangka, yang lain pun memperhatikan kelakuan Dani kepada
Michelle setiap hari.
Saat latiham drama dimulai…
Anggri si pembuat drama menjelaskan tentang
drama tersebut, semua memperhatikan dan mendengarkan tanpa terkecuali si Dani
yang terus menggoda Michelle.
“Dan perhatiin dong, Chell kamu pindah
jangan deket Dani.”
Michelle pun pindah menjauhi Dani, namun
Dani tetap mengikutinya, sambil terus menggoda Michelle, terus menatapnya
seakan wajahnya tak pernah bosan untuk ditatap dan Dani tak menghiraukan yang
lain ia terus tertuju pada Michelle.
“Dani woii!!!” jawab Anggri dengan marah.
Semuapun pada diam, si Anggri yang awalnya
sedang menjelaskan kini ia terdiam dengan wajah betenya karena ulah Dani yang
tak menghiraukannya.
“Nggri, tukeran peran dong, biar gua ama
Michelle jadi pemeran utamanya, mau ngga Nggri?.”
Awalnya pemeran utamanya si Anggri dan
Rahman, bercerita tentang menjauhi zina.
“Yaudah Dan, dianya mau ngga? Jawab Anggri
dengan ketus.
“Duhh Dan saya ngga bisa, teksnya banyak
banget ada 80 lebih, ngga hapal saya” tolak Michelle kepada Dani.
Dani terus memohon padanya, dan akhirnya
Michelle pun mengiyakan, dengan semangatnya Dani langsung mengajak Michelle
untuk memulai drama.
Malam harinya Dani nge chat Michelle.
“Michelle seneng ngga hari ini” Tanya Dani
pada Michelle di chat.
“Sayanya takut baper aja Dan.”
“ Dih ko baper si, tapi Michelle seneng
ngga hari ini?”
“Mau
banget dijawab nih?”
“Iyala.”
“Dani pliss udah berapa kali kamu nanyain
itu.”
“Kamunya juga ngga jawab kalo ditanyain
gitu.”
“Yes, I’m so happy bcs of you, puasss!!!”
“Emang saya ngapain Chell?”
“Kamu ngga ngapa-ngapain, cuma sayanya aja
yang baper, maap ya.”
“Seru lo baperin Michelle.”
“Yaudah jangan baperin saya lagi, saya
takut jatuhnya sakit Dan.”
“ Dih lebaynya Chel, nggak bakal sakit sama
saya mah,hahahaha.”
“Maap ya, itu saya jujur ngomong apa
adanya.”
“Ngapain minta maap Chel, yaudah lha tiap
hari saya buat Michelle happy lah.”
Dikelas saat pelajaran B.Inggris…
“Chell ikut geografi sama saya yu kelas 11,
mau ngga?”
“Ngga ah Dan, ngga bisa geo sayanya kan ada
ka Nabila cantik lagi” godanya pada Dani
“Dia kan nanti mau kelas 12, udah sih ikut
seru loh nanti kita jalan-jalan bareng Chel”
Michelle hanya terdiam…
Di chat…
“ Michelle, jamnya rusak.” kata Dani
kepadanya.
“Apa heuu.”
“Maaf ya chell, tadi ujan-ujanan jamnya
ngga dilepas.”
“Maap kenapa aih?”
“Jamnya rusak.”
“Aih iyatah? Coba besok bawa.”
“Nggak enakan tau.”
“Huu parah emang, tapi orangnya gapapa?
Canda deng wkwk.”
“Orangnya lagi sakit nih keujanan, besok
gamasuk.”
“Masuk geh, masih pusing?”
“Iya pusing banget.”
“Tadi saya keujanan b aja, lebih deres
malah.”
“Kan saya maen ujan-ujanan.”
“Lah lagian kamu, kamu kan mau lomba ya
harusnya jaga kesehatan dong, gimana si.”
“Lagi pusing malah diamarahin, apakali.”
“Ishh maapp.. Bukan gitu maksudnya Dani.”
“Yaudah makasi ya Chell udah ngingetin,
gitukan maksud Michelle.”
“Udah makan blom Dan? , mau saya masakin
ngga wkwk?”
“Maula, gaya Michelle mau masakin saya.”
“Sana si makan kasian ibu kamu udah masak.”
“Ngga lah mau chatan sama Michelle dulu.”
“Oiya chell rangkumin sejarah sama minta
kisi-kisi esay dong”
Dani tadi ngga ikut pembelajaran Sejarah,
karena ia dispen buat lomba geografinya.
“Udah saya kirim Dan, oiya jamnya apa kabar
Dan?”
Dani
sering minjam jamnya Michelle, ia selalu pake jam itu kemanapun ia pergi,
bahkan saat pergi dengan teman-temannpun ia pake.
“Jamnya masih di saya Chel, tenang aja.”
“ Yaudah ah mau belajar.”
“Yauda belajar lah chell, besok tak liatin
terus lah.”
“Apaan si Dan, kaya gaada kerjaan lain aja,
liatin siapa kek.”
“Maunya liatin Michelle geh, gimana geh.”
“Apa cobaaaa yang diliatin?”
“Michelle lah.”
“Hadehh.”
“Rasanya diliatin saya gimana? Wkkwkwk.”
“Zina mata Dan, ya gitu lhaa.”
“Ya gitu gimana?”
“Coba aja kamu rasain diliatin orang terus
menerus.”
“Hahaahaha.”
“Rasanya gimana?” Tanya Michelle pada Dani
“Kalo saya mah tak liatin balik.”
“Liatin siapa kek” kata Michelle pada Dani
“Maunya liatin Michelle.”
“Emang kenapaaa?? Ada apa dengan saya??”
“Ngga papa lagi mau liatin Michelle aja,
wayooo wkwkkwk.”
Disitu Michelle tak bisa nahan bahagianya,
ia makin sayang padanya, Dani telah membuatnya bahagia dengan cara
sederhananya.
Sehabis jumatan…
“Michelle.” sapa Dani kepadanya dengan
duduk didepannya.
“Apa sih Danii.”
Dani terus menggoda Michelle, menatapnya
terus, hingga tak terasa bel pun berbunyi, namun Dani tetap melakukan itu,
hingga membuat yang lain mendekatinya.
“Dan,, lo kalo suka sama Michelle bilang,
jangan nge phpin” bilang Arif kepadanya.
Sontak, seisi kelas pada mendekati mereka,
Michelle dan Dani yang saat itu duduk berhadapan dengan dikelilingin yang
lainnya, tanpa terkecuali si Bagus dan Anto yang tiduran.
“Betul tu Dan, cewe ngga suka dimainin,
SAKIT DAN” jawab Arini sambil membela.
Dani diam membisu, semuapun kembali hening.
“Michellenya suka ngga sama Dani? Tanya
Putra pada Michelle.
“Jujur, saya suka sama dia udah lama Put”
“Tu Dan, Michelle suka sama lo,lo nya
gimana?”
“Awalnya gua tu cuman becandaan doang ama
dia Put,ngga lebih” Jawab Dani dengan seenaknya.
Setelah dengar itu, Michelle langsung
membelakangi Dani, ia berusaha menahan tangisnya.
“Parah amat si lo ini Dan, Michellenya
nangis tu” jawab Dini kepada Dani.
“Lo jangan mainin perasaan cewe Dan” tambah
Arini kepada Dani.
“Kalo lo gamau serius, jangan kaya beri
harapan gitu Dan, parah banget lo” jawab Aini kepada Dani.
Dani kembali diam dengan muka tertunduk,
dia pun bilang
“Michelle” sambil menarik kursi Michelle.
“Apa Dan” jawab Michelle sambil tetap
membelakangi Dani.
“Michelle nya jangan gitu dong, Daninya mau
ngomong tu” bilang Ferdi pada Michelle.
“Iya kenapa Dan?” kata Michelle dengan
wajah betenya, dan Dani melihatnya dengan pandangan tak biasa, mulutnya seperti
orang sedang komat-kamit.
“Saya awalnya cuman mau becandain Michelle,
tapi liat Michelle kaya gini, saya jadi mau serius sama kamu” Ujar Dani.
“Maksud kamu apaan Dan? Saya gamau kamu
kaya gitu cuman karena kasian sama saya Dan, lebih baik kamu bilang sekarang
biar nanti sayanya ngga sakit Dan.”
“Saya juga suka sama Michelle, mau lebih
serius.” Kata Dani
“Udah la jadi ini mah” goda Putra.
“Michelle nya sendiri mau pacaran ngga?”
Tanya Anton kepada Michelle.
“Saya gamau pacaran Ton.”
“Yaudah hts an aja, cuma ada komitmen gitu,
Michelle mau minta apa dari Dani?” kata Tini kepada Michelle.
“ iya chel, kamu mau apa?” kata Antin
kepada Michelle.
“Saya pengen kamu ngga nge phpin saya Dan”
jawab Michelle.
“Tu Dan, dia hanya minta satu syarat doang,
biasanya cewe minta banyak syaratnya, tapi dia hanya satu Dan” jawan Fary
kepadanya.
“Iya
saya janji Chel.”
“Disuatu hari tanpa sengaja kita bertemu,
aku yang dulu tak kenal cinta…” Ferdi langsung nyanyi dengan pedenya, seolah
olah mendukung hari bahagia mereka.
“Dari matamu, matamu ku mulai jatuh cinta…”
tambahnya lagi sambil ngasih bunga ke Dani supaya ngasih ke Michelle.
Tangan Dani gemeteran saat memberi bunga
padanya, namun saat itu Michelle lama menerima bunga darinya, ia terus
menatapnya apakah dia serius? Tanyanya dalam hati.
“Terima dong Chel, kasian dia, jawab sekarang
chel, lagian juga kalian udah saling janji, Dani juga janji ngga bakal nge
phpin kamu, terima chell jangan digantungin, inget Sabtu besok dia mau lomba,
jangan buat dia ngga focus chel” kata Arini kepada Michelle.
Michelle tetap terdiam, dan akhirnya ia pun
menerimanya, seisi kelas pun kembali ramai, hingga akhirnya pak Bagus pun
datang, namun Dani tidak bisa ikut belajar karena ia dispen buat lomba.
“yah,,, daninya pergi” goda Putra pada
Michelle
“Saya takut tau fah, takut dia main-main
doang” bilang Michelle pada Fahira.
“emang sih saya liat muka dia ngga serius
gitu chell” jawab Putri padanya
“udah intinya gini Chel, liat aja nanti
malam dia nge chat kamu ngga, kalo dia chat kamu berarti dia beneran sayang
chell “ jawab Lia kepada michelle, sambil berusaha nenangin michelle
Sepulang sekolah ia melihat Dani dengan
wajah betenya, seolah-olah ia tak bahagia dengan barusan yang terjadi, ia pun
menghampiri Dani yang langsung duduk dibelakang sambil menarus kepalanya di
meja
“Dani kamu gapapa dan?”
“saya gapapa chell, yauda kamu pulang aja
gapapa”
“Coba dong Zid, pegang tangannya panas
ngga?” kata michelle pada zidan
“wah panas chell, badannya anget chel”
“Saya ambilin obat ya dan, sama bikin teh
mau ngga dan?”
“Udah ngga usah chel, gapapa saya, yaudah
saya pulang duluan ya chel”
Dani pun pergi meninggalkan Michelle
Malam harinya dan memang benar Dani nga
chat Michelle
“Michelle..”
Namun Michelle menjawab dengan seribu maaf
yang membuat Dani kesal
“yauda lha nanti aja”
“Dani” kata michelle
“Apa chel?”
“kamu kenapa dan?”
“gapapa chel”
“Chel, kita ini apa si? Temen kan?” Tanya
Dani langsung to the point
“Saya Tanya sama kamu, kamu sebenarnya ngga
ada rasa kan sama saya?, jujur aja gapapaJ”
“serius ada, itu juga gara-gara Michelle”
“emang sayanya ngapain kamu, gara-gara apa
misalnya?”
“Gatau chell sayanya aja, emang kamu kenapa
suka sama saya?” tanyanya
“Saya juga gatau kenapa bisa suka sama
kamu, tiba-tiba rasa ini ada dan saya tidak bisa bohongin itu”
“saya juga gitu”
“tapi kalo buat alesan yang lainnya”
“Maksudnya” Tanya Dani dengan bingung
“iya yang saya nilai dari kamu, kamu tu
sederhana, lucu, humoris, apa adanya Dan”
“makasih yah, yaudah jalanin aja dulu ya,
biar kamu tau saya tu aslinya gimana”
“ iya dan, saya ngga mau maksa kamu,
ngekang kamu, ngelarang kamu, karena saya tau itu buat kamu ngga nyaman, soalnya yang saya liat kamu
orangnya suka kebebasan”
“Iya tapi saya juga gamau Michelle ngerasa
saya phpin, gamau ngerasa saya jatohin, ngga mau ngerasa sakit gara-gara saya,
dan juga gamau Michele nangis gara-gara saya juga”
“Iya maap ya Dan, say amah emang gitu
orangnya, kalo udah pernah diphpin jadi hati-hati”
“Michelle ngga salah kok, semua orang kalo
diphpin pasti gitu, yaudah saya bakal usaha ngga jadi php ya chel, yauda kita
seru-seruan aja ya chelJ”
“enjoy aja, jangan dibuat tegang hahaha”
“lagian juga saya Cuma pengganti Rahman
kan?”
“dia tau soal rahman? Iya rahman pernah nge
phpin dia, tapi kok dia bisa tau ya? Gumamnya dalam hati”
“hah?”
jawabnya pura-pura tak mengerti
“nggak-nggak becanda hahaha”
“kamu buat saya tegang lagi dan”
“haha maap ya, emang rahman ya yang phpin
michelle pas itu?”
“kalo rahman mungkin saya aja yang baper
dan. Pas smp saya pernah diphpin dan, uda lama baget emang, tapi sakitnya masih
kerasa”
“siapa emangnya chel? Supaya saya nggak
kaya cowo yang phpin michelle”
“kamu ngga bakal kenal dan”
“yauda ceritain aja chel biar sayanya tau,
siapa tau abis michelle cerira agak ngurangin rasa sakit michelle”
Disitu ia merasa Dani sangat pengertian, ia
merasa sangat senang dan bahagia bisa milikin dia, sifat pengertian dia,
kepekaaan dia, dan berusaha membuat michelle bahagia setiap harinya, sikap
manis dia yang membuat michelle tak menyangkal rasa bahagia di hati.
Michelle pun cerita kepada Dani
“oh biarin aja chel cowo kaya gitu mah, gedenya
nyesel sendiri, percaya aja sama saya, prinsip saya yang dilakuin sekarang
pasti ditanggung sendiri di masa depan, makannya saya ngga mau ngeroko apalah
itu solanya saya gamau nanti anak saya gitu juga, dan juga takut nyesel
kedepannya” jawab Dani dengan panjang lebar
“kalo pacaran termasuk juga? Apa yang kamu
nilai dari pacaran? Kamu jangan ngeroko ya dan, saya tau banyak anak lk sekolah
kita yang ngeroko tapi kamu jangan ya danJ”
“saya tau batasan kok, walaupun saya sering
nongkrong gajelas ya paling bentar Cuma main game sampe lupa waktu J, kalo pacaran menurut saya juga chel, pertama mungkin Cuma pegangan
biasa tamba lama tambah lebih, saya gamau kalo saya punya anak cewe anak saya
diapa-apain sama cowo gajelas, makannya saya belom pernah pacaran sama sekali”
“Kamu jangan pernah tinggalin shalat ya
dan,jangan game terus yang diingetin,shalat juga harus, karena itu amalan
pertama yang ditanyakan, ya saya juga sama gamau pacaran dan belom pernah
pacaran sama sekali, dan juga kalo saya suka sama dia, ya di bawa biasa aja,
ngga berujung pacaran, karena tau belom waktunyaJ”
“nah itu, michelle emang muslim sejatiJ, kamu juga jangan mikirin saya terus dong,mikirin pelajaran juag
dong hahaha”
“kamu juga dong, kalo guru lagi nerangin
jangan tidur dan jangan lupa nyatetJ”
“iya siap michelleJ, jamnya buat saya ya?”
“dani masih pusing ngga?”
“masih gara gara geografi ni, materinya
banyak banget”
“emang kamu suka tah jamnya?”
“iya kan dari Michelle J, serius geh emang tadi michelle nangis?”
“ngga ko ngga nangis, nangis kenapa
cobaaa??”
“gatau makannya saya nanya,kata temen-temen
michellenya nangis geh”
“ngga ko danJ, yauda kamu belajarnya subuh aja dan, alihka dengan hal lain yang
kamu suka dan”
“Saya kalo pusing itu senengnya ngobrol aja
chel, bener ya jangan sekali-kali nangis gara-gara sayaJ, awas aja lo chel”
“kalo nangis bahagia liat Dani menang boleh
ngga? Aamiin…”
“Nggga boleh juga sayanya gamau michelle
nangis intinya”
Dan chatan berlangsung hingga pukul 10
malam
Dikelas banyak yang nayain kejelasan
hubungan mereka,michelle menceritakan bahwa ia takut diphpin lagi
Selasa pagi, seolah-olah menjadi tembakan
bagi michelle, terasa sakit hingga ke dasar hati setelah menerima 33 chat dari
dani tentang bahwa ia tak bisa lanjutkan komitmen itu dengan berbagai alasan
bahwa ia terlalu baik baginya,bahwa ia mendapat masalah baru dengan adanya
komitmen dengannya. Pagi itu ia nangis
Setelah kejadian itu,mereka kembali seperti
orang asing, michelle sudah memaafkannya walau masih terasa sakit di hati dia
mejaga jarak padanya, begitupun dani yang menjaga jarak padanya,menjadi
dingin,tak sehangat dulu
“Kita pernah sedekat
Udara di dada
Sebelum kita sejauh
Samudra hindia.”
Begitulah gambarannya, pernah dekat kembali
asing.
“Mungkin dengan dia jadi dingin gitu, cuek
ngejaga jarak, mungkin ia ingin kamu agar melakukan itu juga lagi padanya, dia
ingin membalas kesalahannya karena udah nyakitin kamu, supaya kamu
membencinya,menjauhinya,supaya ia merasa ngga bersalah” Jawab zafira kepada
michelle
“Tapi dengan sikapnya seperti itu buat saya
jadi makin sakit kak” jawa michelle sambil menahan air matanya
“Ya cuman itu yang kaka tau,selebihnya
tergantung dari kamu”
Dua bulan kemudian…
Juli adalah saat pesdik masuk kembali
setelah libur panjang, pembagian kelas sudah dibagi, dan kini michelle sekelas
lagi sama Dani, campur aduk yang ia rasakan, ia tak tau mengapa ia dikelaskan
lagi padanya. Ia tak mau mengingat akan hal dulu dan berharap ia tak sekelas
dengannya,tapi?... Ah,sudahlah
Semenjak sekelas lagi sama Dani, ia merasa
Dani masih sama seperti dulu, ia tetap dingin kepadanya, ia merasa Dani jaga
jarak kepadanya, saat itu ia tak tau apa yang ia rasakan, ia takut salah paham
mengartikan sikap Dani kepadanya,tapi itulah kenyataannya, Ia pun makin bingung
denga sikapnya saat ini
“eh Dan” sapa Akbar menghampiri Dani di
kelas
Deg… Disitu Michelle yang awalnya lagi
ngobrol tiba-tiba diam setelah melihat Akbar datang ke kelasnya menghampiri
Dani sahabatnya, matanya tak berkedip, ia terus memperhatikan Akbar ngobrol
dengan Dani,ia merasa sangat deg-degan.
Akbar.. Orang yang disukain michelle selama
dua tahun lamanya, michelle suka padanya dari kelas 9 saat ia sekalas dengannya
dan sampe saat ini kelas 11, lama sekali bukan? Ia memendam itu bertahun-tahun,
tak berani ia ungkapkan kepadanya, karena ia pun tahu dia tak menyukainya. Yah,
Akbar tergolong orang famous di sekolah, dari smp dan sekarang, secara fisik ia
hampir mendekati sempurna dimata michelle, ia termasuk salah satu cowo
idamannya, ganteng,putih,sipit itulah yang bisa digambarkan, perfect bukan?
Michelle pernah mendengar bahwa kini ia tengah lagi deket sama cewe, dan disitu
ia kembali makin sakit, disitu rasa kepadanya makin pudar seiring berjalnnya
waktu, namun kini… Ia seolah ditarik kembali untuk menyukainya lagi, ia bingung
dengan dirinya… Salahkan ia? Salahkah dengan perasaanya kepadanya?
Mulutnya, tak pernah berhenti untuk
mendoakan dia dalam sepertiga malamnya
Tangannya, tak pernah berhenti untuk
menggoreskan pena pada secarik kertas untuk mencurahkan segenap rasanya
tentangnya
Yah… Hanya itu yang bisa ia lakukan, senang
sedih ia pendam sendiri, begitulah rasanya orang yang mencintai sepihak tanpa
dicintai kembali, rasanya orang yang mencintai dalam diam, ya itulah michelle
kepada akbar.
Dessy
Fitriani Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar